Pahlawan Judo Asian Para Games 2018 Miftahul Jannah.

Bekasi, jabarkabardaerah.com – Viral pemberitaan tentang terjadinya disccualifikasi dan pengusiran oleh penyelengara Asian para games 2018 di Jakarta dari cabang yudo.

Hal ini mendapat reaksi keras dari berbagai element masyarakat, hanya dikarenakan Atlet wanita judo tersebut Miftahul Jannah tidak mau melepas jilbabnya pada saat pertandingan bidang judo akan berlangsung.

” Ini tidak ada peraturannya, dan Anehnya klo memang ada peraturannya yang menggunakan busana jilbab muslim tidak boleh ikut dalam kegiatan tersebut kenapa tidak dari sebelumnya? ” ungkap Yudiyanto P. S.Ketua DPC LSM Baladaya Kabupaten Bekasi dikediamannya dengan nada Kecewa.

Hal senada diucapkan pula oleh Bupati Aceh Barat Nangroe Aceh Darusalam dimana tempat Miftahul Jannah berasal.” Tindakanmu sudah tepat. Itu lebih berharga dari ratusan bahkan ribuan medali bagi Aceh dan Bangsa Indonesia”.

Dengan begitu Miftahul Jannah bukan hanya menunjukan jatidirinya sebagai muslimah sejati, tapi sebagai pemenang sejati untuk Dunia dan Akhiratnya.

“Kami bangga dengan pendirianmu Nak, Dengan ini Kami menghadiahi Kamu umroh. Dan terus semangat “. Jelas Anggota DPR RI Jazuli Juwani.

Seluruh element kebangsaan menuntut kepada pemerintah untuk mengecam tindakan tersebut, karena ini bukti pelecehan, karena Miftahul Jannah harus dan dipaksa membuka Jilbabnya oleh panitia penyelenggara Asian Para games 2018.

(Redaksi : jabarkabardaerah.com)

Tinggalkan Balasan