Ribuan E ktp Tercecer di Bogor

Bogor, Kabar Daerah JB.(28/5/2018) Setelah Viral di Media Sosial berkaitan dengan penemuan satu Karung E ktp yang tak bertuan lalu di tambah lagi dengan hasil penyelusuran tersebut pihak yang berwajib menemukan beberapa karung lagi E ktp yang tak jelas membuat Komisi II DPR RI akan memintai secara langsung penjelasan resmi dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berkaitan dengan tercecernya ribuan e-KTP di Bogor yang dianggap menyalahi prosedur tersebut. DPR RI juga ingin memastikan langsung apakah ada atau tidaknya penyimpangan mengenai e-KTP yang dianggap bermasalah tersebut.

Melalui Wakil Ketua Komisi II DPR Nihayatul Wafiroh menyatakan kekhawatiran akan terjadinya penyalahgunaan e-KTP rusak tersebut. Ia pun mengatakan juga melalui wawancaranya dengan Insan Media Pagi tadi (28/5/2018), e-KTP tersebut bisa saja digunakan oleh bukan pemilik aslinya. 

“Kita di komisi II DPR ini concern soal penyalahgunaan. Nah sekarang ini kan Mendagri baru memerintahkan untuk potong, berarti sebelum-sebelumnya belum dipotong. Persoalannya apakah yang sebelum-sebelumnya itu yakin kalau datanya utuh. Nah ini yang perlu kita lakukan pengawasan lebih mendalam,” ungkap Nihayatul.

Nihayatul juga mengemukakan hal yang sama atas kejadian temuan lainnya di propinsi Lampung belum lama ini mengenai ketidaksesuaian data pemilik e-KTP.

“Ini yang akan menjadi alasan kita akan memanggil Mendagri langsung untuk meminta penjelasannya secara langsung, secara resmi. Kita tidak mau nanti ada kasus-kasus kecurangan di Pilkada,” sambungnya. 

“Secepatnya kita akan meminta Mendagri untuk memberikan penjelasan terkait ini. Jangan sampai proses Pilkada kita ini menjadi tidak fair, tidak bersih,” imbuhnya.

Nihayatul mengutip keterangan pihak Kemendagri yang menyebut ada 805.000 e-KTP yang rusak. Tapi Nihayatul belum bisa memastikan apakah e-KTP rusak itu sudah berada di gudang aset Kemendagri ( Dilansir melalui Detik.com )

“Menurut staf Dukcapil, seluruh KTP yang bermasalah di daerah itu dibawa ke Jakarta. Mereka membikin laporan, ada berapa yang salah fisik dan salah data,” jelas Nihayatul.

Peristiwa bermula ketika tercecernya e-KTP di simpang Salabenda, Desa Parakansalak, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Ada sekitar 6.000 e-KTP yang jatuh dari truk. Namun saat ini e-KTP sudah masuk gudang Kemendagri di Kabupaten Bogor.

“E-KTP jatuh, rusak elemen data, nama tidak lengkap dan rusak fisik sobek, terkelupas dan sebagiannya. Tadi disampaikan Kapolres dan penyidik bahwa tercecer berjumlah 6 ribu keping sudah masuk gudang dan rapi. Kategori dua kerusakan kok ini digambar yang bagus, yang rusak dua elemen tadi,” jelas Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Zudan Arif Fakrulloh.

Saat ini pemusnahan e-KTP rusak yang tercecer dilakukan dengan lebih dulu melakukan pemotongan di sisi kanan e-KTP. Ini dilakukan agar e-KTP tidak disalahgunakan.

“Pemusnahan dengan dipotong saja dulu agar tidak digunakan pilkada, pilpres dan pilgub tapi masih bisa dipakai KTP palsu misalnya untuk kepentingan BPK atau BPKP,” ujar Zudan.

Atas hal ini Masyarakat meminta keterbukaan atas peristiwa tersebut kepada pemerintah dalam hal ini kementrian Dalam Negri, sebab secara aktual lapangan masih banyak Masyarakat yang kesulitan mendapatkan E ktp dengan alasan Blangko yang kosong atau kurang. ( sumber Detik.com )

Tinggalkan Balasan