Ajaran 5 Agama Di Jadikan Satu, Resahkan Warga Sukabumi

JABAR.KABARDAERAH.COM – Sukabumi, Sekitar ratusan warga mendatangi kantor Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jumat (17/5/2019) malam. Hal ini terjadi karena warga hendak mengadukan adanya dugaan tentang ajaran agama yang menyimpang di Kampung Karawang Kidul RT 02/12 Desa Karawang.

Aduan dari warga kemudian dilanjutkan dalam dialog yang dihadiri perwakilan warga, tokoh agama, tokoh pemuda, RT, RW, Pemdes Karawang, MUI dan unsur Muspika Sukabumi.

Dalam dialog tersebut, warga memprotes tentang keberadaan salah satu tempat yang sebelumnya sering digunakan sebagai tempat pengajian, namun dianggap ajaran itu bertentangan dengan keyakinan yang selama ini dianut. Warga sebut bahwa ada ajaran lima agama yang disatukan.

Ajaran tersebut dibawa oleh seorang perempuan berinisial SI, yang kemudian menikah dengan AA, lalu membangun sebuah tempat pengajian di Kampung Karawang Kidul, yakni di kediaman Rusdi. Lokasi itu juga kabarnya akan dijadikan tempat untuk yayasan yang akan dibuat oleh SI dan AA.

Ketua MUI Desa Karawang Ustadz Usep membenarkan, aduan warga tak lain terkait adanya pemahaman menggabungkan lima agama sekaligus yang disatukan dalam sebuah kumpulan. Sementara, kata Usep, persoalan tauhid sudah menjadi hal yang mutlak dalam ajaran agama islam.

“Memang ada informasi soal dugaan ajaran yang menyimpang, tapi ini masih harus dikaji lebih lanjut. Harus tabayun dan ada yang menjadi saksi. Nanti akan kita temui yang bersangkutan. Kalau memang ada paham lima agama, itu jelas menyimpang. Kalau dalam hukum agama itu murtad. Masalah akidah dan tauhid itu harga mati,” tutur Usep kepada rekan media.

Di tempat yang sama, Kapolsek Sukabumi AKP Dedi Suryadi menyebut, pihak kepolisian akan memanggil SI dan AA untuk memastikan apakah betul SI dan AA dianggap menyebarkan ajaran yang menyimpang, sambil mencari asal-usulnya. Meski demikian, Dedi mengimbau warga untuk tetap tenang dan tak melakukan hal-hal yang mengganggu kamtibmas.

“Alhamdulillah warga juga mau mendengar, sama-sama jaga kondusifitas. Ini akan diselesaikan dan dibahas oleh para ahli. Soal menyimpang atau tidak, nanti akan ada para ahli yang melakukan kajian lebih lanjut, untuk pembuktian. Adapun yang membawa ajaran itu kabarnya berasal dari Tangerang. Intinya yang penting sekarang, kita sama-sama jaga kondusifitas,” jelas Dedi. (red)