Kabar daerah JB, BEKASI. 12/06/2018. Sudah masuk bulan ke 4 anggaran yang dinanti pemerintah desa, sampai saat ini belum cair. Bahkan pemdes bertanya – tanya kenapa Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) tak kunjung cair sampai saat ini ?.
Imbas belum cairnya ADD dan DD, pembangunan insfrastuktur yang sudah direncanakan ikut terhambat, pelayanan dan gaji para pegawai pun ikut terhambat juga. Untuk menutupi hal tersebut kepala desa sibuk cari dana talangan.
Kepala Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara, Drahim Sada mengaku, sampai pusing memutar otak agar pembiayaan di desanya bisa segera direalisasikan. Namun hingga berbulan-bulan DD dan ADD tak kunjung cair. Bahkan dirinya sampai mengadu kepada APDESI terkait anggaran yang belum cair, Dan mendesak agar Asosiasi Kepala Desa dapat memberikan somasi kepada Bupati Bekasi.
“Bingung, mau nyari talangan kemana, pusing, mending kalau ada uang kas. Kan sekarang mah di desa tidak boleh ada uang kas, anggaran yang diberikan harus dihabiskan, apalagi hari raya Idul Fitri sudah didepan mata para pegawai desa belum gajian, Sampai tadi saja ada salah satu staf saya yang sakit. Saya sedih tidak ada anggaran untuk menggaji beliau,” ujar Drahim Sada kepada KD Jabar, siang tadi.
Masih kata Drahim Sada, pihak desa sudah memberikan berkas pengajuan ke pemda melaui Dinas terkait Tapi belum kunjung cair juga. *“Katanya bila ADD tidak cair juga, dia akan membuat pengumuman kantor desa menutup pelayanan masyarakat hingga waktu yang belum ditentukan, tujuannya agar Bupati Bekasi segera menyelesaikan hal ini,”* keluhnya.
Lanjut Da’im sapaan akrabnya, rencana realisasi pembangunan di Desa Srijaya tahun 2018 ini pasti meleset, karena faktor anggaran yang belum ada. Padahal, anggaran itu untuk pembiayaan pembangunan lingkungan, sedangkan sisanya untuk pemberdaayan masyarakat.
Sementara itu Camat Tambun Utara, hingga berita ini ditulis belum dapat dikonfirmasi , saat KD Jabar menghubungi telepon selulernya sedang offline. (Amr)
