Anak Indonesia Dalam Lingkaran Darurat Narkoba

Komnas Perlindungan Anak :

(Remaja dan NHKBP Deklrasikan Memutus Mata Rantai Narkoba dikalangan Anak Indonesia)

CIBUBUR, jabarkabardaerah.com – Jakarta Timur 23/03 : Dalam rangka memutus mata rantai Narkoba di Indonesia, ratusan anak Remaja dan pra remaja beserta puluhan putra dan putri didampingi para orangtua menghadiri acara Dialog Interatif dan Simulasi Darurat Narkoba dikalangan Anak Indonesia yang diselenggarakan Paduan Suara MANNA bersama Paduan Suara Kategorial Rema dan N-HKBP Pasar Rebo dibawah Kordinasi Dewan Koinonia HKBP Pasar Rebo.

Acara dibuka oleh Pendeta Resort HKBP Pasar Rebo-Ressort Pasar Rebo (sebagai uluan-red) Pdt. Leonard Sigalingging dihadiri simulator Anti Narkoba dari Badan Nasional Narkotika Brigjen Pol. Dr. Victor SpB, FICS, FFM dan Ketua Umum Komnnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait.

Pdt. Leonard Sigalingging dalam sambutannya selepas menyampaikan doa dan renungannya, mengingatkan dan menyampaikan pe san pastoralnya kepada seluruh peserta yang hadir khususnya kepada anak-anak agar anak-anak Indonesia khususnya anak remaja dam remaja beserta NHKBP pasar Rebo tidak mengotori tubuh dengan mengkomsumsi Narkoba dan zat adiktif lainnya dalam bentuk apapun. Karena menurut pandangan theologia dan alkitabiah bahwa tubuh manusia itu adalah “Imagodei” yakni segambar dengan Allah dan kudus adanya”. Oleh sebab itu, jagalah dan lindungilah dirimu dengan sekuat tenaga dari serangan dan godaan narkoba.

Sementara itu, sebelum, selepas doa dan renungan pembuka,
Presenter muda sekaligus bertindak sebagai host Debora Manurung dan Rinka Pasaribu, Memandu Simulasi Anti Narkoba yang disampaikan Brigjen Pol. Dr. Victor SpB, FICS; DFM. Simulasi yang dikemas dalan bentuk penyuguhan data-data visual anak korban Narkoba, dan dalam permainan sulap mendapat antusias dari seluruh peserta. Seluruh peserta khususnya anak usia rentang 12-17 tahun sangat bergembira dan antusias mengikuti seluruh proses acara yang hampir dua jam berlangsung.

“Anak-anak Indonesia khususnya Anak-anak Remaja dan pra-remaja beserta putra dan putri HKBP Pasar Rebo harus mampu menjaga dan melindungi diri dari segala bentuk serangan dan godaan narkoba dengan mengisi kegiatan-kegiatan keagamaan. mengkomsimsi narkoba adalah memperpendek hidup sementara masa hidup dan masa depan anak masih panjang. “Isilah hidup dengan prestasi.

Sebab dengan mengkomsumsi Narkoba bukan saja merugihkan dirimu sendri namun juga keuargamu”. Oleh sebab itu jangan coba-coba narkoba “Gaul Oke, Narkoba No Way”, demikian pesan yang disampaikan Brigjen Pol Dr. Victor dalam aksi simulasinya dengan penuh keakraban.

Sementar Arist Merdeka Sirait seaku Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak dalam presentasinya dihadapan ratusan anak-remaja menyampaikan pedan bahwa Anak-anak Indonesia saat ini berada dalam Lingkaran Bahaya Narkoba. Rumah, sekolah dan ruang terbuka anak dan ruang bermain anak tidak lagi steril dari bahaya narkoba. Rumah dan sekolah sudah menjadi sarang dan penyimpanan narkoba. Anak telah menjadi sasaran empuk dan pasar para para cukog-cukong narkoba. Data menunjukkan bahwa 33 anak Indonesia ditemukan meninggal dunia setiap hari akibat mengkomsumsi naroba. Sementara ditemukan 1.100.000 anak telah dinyatakan positip menjadi pelanggan narkoba.

Sementara itu Pudatin Komnas Anak melaporkan bahwa ditemukan 1.500 anak usua pelajar positif menggunakan Nsrkoba. “Itu artinya anak-ana kita telah dikepung dan berada dalam lingkaran Narkoba”, tambah Arist dalam presentasinya.

Data yang sangat mengejutkan akhir-akhir ini ditemukan anak tertidur lelap selama hampir 23 jam di Kabupaten Asahan setelah mengkomsi permen dan coklat. Bentuk lainnya lagi, baru-baru ini juga ditemukan jenis narkoba
yang dikemas dalam bungkus merek minuman segar Nutri Sari dan kemasan-kemasan bentuk lainnya. Lingkungan sekolah juga ditemukan sudah dijadikan tempat penyimpanan Narkoba sebelum didistribusikan kepada ana-anak dilingkungan sekolah.

Mengingat anak saat ini berada dalam lingkaran Narkoba, diminta kepada orangtua, guru, dan para pemangku kepentingan anak harus memberikan perhatian extra terhadap perkembangan prilaku dan peru bahan-perubahan prilaku anak dilingkungan rumah dan dalam lingkungan peserta didik kita.

Diakhir acara, yang sebelumnya menguji peserta sejauh mana menyerap informasi-informasi yang disampaikan dua barasumber, presenter muda Debora Manurung dan Ribka Pasaribu mengajak seluruh peserta mengdeklrasikan komitmen bersama untuk Memutus Mata Rantai NARKOBA dikalangan Anak Indonesia khususnya Narkoba dilingkaran anak-anak remaja dan NHKBP Padar Rebo. #GAUL OKE, NARKOBA NO WAY….demikian Debora dan Ribka mengkahirinya. (red)