DAERAH  

Aris Esdo, “Kedewasaan Itu Tidak Di Lihat Dari Usia”

JABAR.KABARDAERAH.COM . MAJALENGKA – Pesta Pemilihan Kepala Desa serentak di Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka belum lama ini telah digelar, salah satunya Desa Rajagaluh Lor, Sabtu (2/11/19)

Pemilihan Kades di Desa Rajagaluh Lor diikuti empat calon kandidat, yakni :

1. Udin Tajudin
2. Azis Siswanda
3. M. Ibrahim Irsyad Elfahmi
4. Rohaendi

Diantara ke empat calon Kades tersebut M. Ibrahim Irsyad Elfahmi alias Aris Esdo berusia paling muda, yakni baru menginjak usia 27 tahun.

Aris Esdo memiliki Tim Sukses yang bernama Dewan  pemenangan yang sangat solid dan pengalaman dalam melakukan strategi kompetisi pemilihan Kepala Desa.

Terbukti, dengan jumlah  pendukung militan yang banyak dan dikomandai para dewan pemenangan yang berpengalaman, Aris Esdo berhasil dan sukses mendulang suara terbanyak diantara tiga rivalnya.

Diperhitungan suara yang hingga menjelang pagi itu berlangsung sangat seru, calon nomor urut 1 (Udin Tajudin), terus mengejar angka Aris Esdo  yang terus bertambah.

Berdasarkan hasil akhir Rekapitulasi, Aris Esdo berhasil  mengumpulkan suara terbanyak daripada tiga calonnya yang usianya lebih tua darinya.

Akhirnya, Panitia Pilkades Rajagaluh Lor secara resmi mengumumkan bahwa, nomor urut 3, M. Ibrahim Irsyad Elfahmi alias Aris Esdo dinyatakan sebagai Kades Rajagaluh Lor  terpilih 2019.

Dari suara yang masuk di Panitia, Aris Esdo memperoleh suara sebanyak 1.112 suara, sedangkan rival terberatnya Udin Tajudin (nomor urut 1), terpaut selisih 107 suara, yakni memperoleh 1.005 suara.

Sementara itu, calon nomor urut 2 dan 4, selisihnya sangat jauh bila dibandingkan dengan suara Aris dan Udin.

Nomor urut 4 Rohaendi,  memperoleh 88 suara, sedangkan nomor urut 2 Azis Siswanda, hanya memperoleh 16 suara.

Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Desa Rajagaluh Lor sebanyak 2826, jumlah suara yang masuk 2237 suara,  dan jumlah suara yang tidak sah (blangko) sebanyak 16.

Ketua Panitia Pikades Nenca S.Pd saat ditemui dikediamannya Minggu (3/11/19), menyampaikan terima kasih kepada warga Desa Rajagaluh Lor, yang telah menggunakan hak pilihnya dengan tertib, aman dan kondusif.

“Terima kasih juga kepada semua yang terlibat, guna terlaksananya kegiatan Pilkades di Rajagaluh Lor tahun 2019 ini, meskipun cukup melelahkan namun Alhamdulillah berjalan lancar, ” ucap Nenca.

Usai menemui Ketua Panitia Pilkades, kabardaerah.com menjambangi kediaman Kades terpilih Aris Esdo yang berlokasi di dekat rumah Kades sebelumnya.

Di rumah Aris yang sederhana itu, masih terlihat sisa – sisa kue di toples dan makanan – makanan, bagaikan suasana habis lebaran Idul Fitri.

Baik Aris Esdo maupun para simpatisannya nampak sedang berkumpul dipelataran rumahnya yang tak jauh dari jalan raya.

Aris dan para simpatisannya menyapa ramah kedatangan tamu yang tak diundang dari awak media kabardaerah.com beserta seorang rekannya.

Arispun tak sungkan – sungkan menawarkan hidangan makanan khas Majalengka yang telah disuguhkan, termasuk segelas kopi hitam kegemaran wartawan yang sedang bertamu.

“Mangga pak ditampi, makanan dan kopinya diminum, maaf ya pak, gak ada hidangan apa -apa nih, hanya ini yang bisa kami hidangkan, ” tutur Aris kepada tamu media dengan ramah.

Sambil menyruput segelas kopi dan menyulut sebatang rokok kesukaannya, Aris Esdo memaparkan perihal keberhasilannya dalam kompetisi pemilihan Kepala Desa di Rajagaluh Lor

Aris memiliki kiat – kiat mengapa dirinya bisa sukses terpilih menjadi Kades Rajagaluh Lor, yakni diantaranya, melakukan pendekatan terhadap masyarakat dan terbuka terhadap masyarakat, dari mulai kalangan milenial, didampingi para sesepuh (orang tua), dan didukung para alim ulama untuk ikut mensukseskan dan  ikut berjuang membantu saya, “paparnya.

Lebih lanjut Aris menambahkan, selain itu adanya kehadiran Dewan Pemenangan,  termasuk keluarga besar saya dan istri saya semuanya ikut membantu.

Dari pihak – pihak yang lainpun turut membantu, seperti tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kaum ibu – ibu dan lain – lain, sehingga menjadi motivasi bagi saya untuk memberanikan diri mencalonkan kepala desa Rajagaluh Lor, ” imbuhnya.

“Saya melakukan persiapan cuma tiga bulan sebelum pencalonan, itupun memang dengan waktu yang sangat singkat, dan kalau tidak didorong oleh dewan pemenangan mungkin  persiapan itu sangat minim, ” tuturnya.

“Awal saya mencalonkan, saat itu  dewan kemenangan menanyakan kepada pak kades yang masih menjabat perihal apakah ingin mencalonkan kembali atau tidak menjadi Kepala Desa.

Ternyata pak Kades menjawab  tidak mencalonkan kembali,  karena tidak direstui oleh anaknya, sebab kondisi istri pak  kades masih sakit,  sehingga akhirnya pak Kades memberi  amanat dan mandatnya kepada saya untuk mempersilahkan mencalonkan Kades Rajagaluh Lor, ” ujar Aris.

Setelah saya menyalonkan, Alhamdulillah warga masyarakat desa Rajagaluh Lor banyak yang  memilih saya hingga akhirnya saya memperoleh angka suara terbanyak diantara ke tiga lawan saya.

Saya bervisi cukup simpel,  Aspiratif, Religius, Inovatif, Sejahtera (ARIS).

Aspiratif artinya, saya tidak ingin mendengarkan adanya informasi-informasi dari masyarakat mengenai birokrasi.

Aris berjanji, “saya akan langsung terjun ke lapangan bersama para pamong desa yang lain.

Religius, pemerhati terhadap lembaga-lembaga pendidikan keagamaan, kegiatan-kegiatan keislaman, karena disini basisnya pesantren.

Inovatif,  tentu di dalam bahasa inovatif ini butuh sekali kerjasama antara pemerintahan desa dengan masyarakat, baik yang kaum milenial maupun tokoh sesepuh, yang mempunyai ide atau gagasan peluang-peluang dalam bidang teknologi dan sosial untuk memajukan Desa Rajagaluh Lor, ” terang Aris.

Apa yang pernah dikemukan oleh dewan kemenangan bagaimana caranya kita bisa menjadikan sampah menjadi berkah, yaitu dengan teknologi masaroh manajemen sampah zero, walaupun memang butuh tahapan waktu yang tidak sebentar, namun ini semua demi  masyarakat Rajagaluh Lor.

Menurut alumni Fisipol Universitas Majalengka (UNMA), “Kedewasaan itu tidak dilihat dari usia, namun dilihat dari cara berfikir, bagaimana caranya kuwu terpilih bisa menyatukan kembali ekpestasi politik yang ada Pilkades pada saat ini, sehingga diharapkan bisa mengemban amanah ini dengan baik dan lancar, tentunya dengan cara kerjasama, melalui komunikasi musyawarah mufakat dengan masyarakat dan didukung oleh tokoh ulama, tokoh masyarakat, dan semua lapisan masyarakat, ” tutup Aris.

Ditempat yang sama, Ketua Tim kemenangan Kang Aris Esdo Drs H. Damuri M.Ag mengatakan, saya selaku sebagai ketua tim kemenangan kang Aris Esdo tentunya berusaha untuk memanager.

“Karena masyarakat yang heterogen dan beraneka macam latar belakangnya ini perlu adanya Managerial yang Profesional, sehingga kamipun  harus Profesional ketika menentukan tahapan-tahapan, ” ungkap H. Damuri.

Kami berupaya, bagaimana caranya untuk memenangkan Kang Aris Esdo dari semenjak perekrutan para relawan, menyiapkan administrasi kelengkapan,  sampai kepada pendaftaran dan penetapan.

Untuk kemenangan kita selalu mengadakan konsolidasi dari semua relawan yang ada di lapangan, “tambahnya.

Saya dengan Kang Aris Esdo ini secara darah tidak punya hubungan keluarga, tetapi karena saya punya kewajiban untuk mengawal agar pemerintahan desa ini di pimpin oleh generasi milenial yang memiliki kualifikasi pendidikan yang mumpuni.

Kang Aris ini berlatar belakang pendidikan Sarjana Ilmu Politik (S.IP), sehingga saya jauh-jauh hari ketika dari tokoh-tokoh masyarakat yang berdatangan untuk mendaftarkan diri memilih Kang Aris Esdo.

Kang Aris satu – satunya  generasi muda yang diharapkan ke depannya nanti bisa memimpin Desa Rajagaluh Lor sesuai dengan visinya yang Aspiratif, Kreatif, Religius Inovatif dan mensejahterakan masyarakat, ” jelas H. Damuri

Saya sebagai ketua Tim Pemenangan Kang Aris Esdo yang pertama, mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat terutama yang telah mendukung doa memberikan dukungan suara sehingga Kang Aris Esdo ini terpilih menjadi kepala desa Rajagaluh Lor, “ucapnya.

Yang kedua, kami kepada temen-temen yang ada di lapangan para simpatisan euforia kemenangan kang Aris Esdo ini tidak untuk berlebihan tapi untuk disyukuri, kita ingin menyapa masyarakat yang kemarin juga berseberangan dengan kita.

“Kita akan merangkul warga  masyarakat Rajagaluh Lor ini untuk menyatu kembali, tidak mempunyai dendam yang sangat lama, dan mudah-mudahan dengan didampingi para kiai, para ulama serta para tokoh masyarakat,  nanti bisa bergandengan tangan untuk memajukan Desa Rajagaluh Lor  yang Aspiratif, Religius, Inovatif dan Sejahtera, ” jelas H. Damuri.

Harapannya, semoga ketiga calon yang kemaren kalah bisa bisa legowo dan bersatu lagi,   membangun Desa  Rajagaluh Lor yang lebih maju.

Alhamdulillah, meski Pilkades  ini cukup melelahkan  hingga menjelang pagi, saat pelaksanaan berjalan lancar, aman, tertib dan kondusif, ” pungkasnya. (yan/kd)