Benarkah, Pemisahan PDAM TB Telah Selesai ?

JABAR.KABARDAERAH.COM . BEKASI – Persoalan pemisahan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi Antara Pemerintah Kota Bekasi dan Pemerintah Kabupaten Bekasi disinyalir ada dugaan ketidak jujuran kepada publik, hal ini disampaikan oleh Risky salah seorang aktivis dari Barisan Mahasiswa Bekasi.

“Pemberitaan di beberapa media bahwa pemisahan PDAM Tirta Bhagasasi telah selesai sepertinya hanya isapan jempol belaka alias belum tuntas,” ucap Risky Ketua bidang Kajian Analisis sosial Barisan Mahasiswa Bekasi, Senin (08/03/2021).

Lanjut kata Risky,” Kalay memang benar sudah selesai, seharusnya para pihak harus terbuka terkait mempublikasikan poin-poin kesepakatan secara terbuka bukannya saling menekan satu sama lain”.

” Saya menduga saat ini sebenarnya ada yang ‘belum rela’ kalau PDAM TB dipisahkan karena masih banyaknya persoalan diinternal, terutama persoalan banyaknya hutang kepada pihak ketiga yang diakibatkan karena Direksi tidak becus mengelola PDAM TB,” tegasnya dengan nada kesal.

Sebagaimana diberitakan salah satu media cetak, Dirut PDAM TB, Usep Rahman Salim mengatakan adanya kehilangan pendapatan sekitar 10 sampai dengan 15 Milyar sebulan apabila terjadi pemisahan.

“Sepertinya Direksi PDAM TB bakalan panik jika pemisahan benar terealisasi. Oleh karena itu dugaan saya mereka lah sebenarnya yang mengulur-ulur waktu agar pemisahan tidak buru-buru terealisasi,” ungkapnya.

“Bupati Bekasi harus bertanggung jawab atas keputusannya mengangkat kembali Usep Rahman Salim yang memiliki kinerja buruk sebagai Dirut PDAM TB untuk masa jabatan ketiga kalinya dengan mengabaikan PP 54 tahun 2017, Kami akan segera melaporkan Bupati Bekasi karena diduga telah menerima gratifikasi dalam pengangkatan kembali Usep sebagai Dirut dan kami juga akan melaporkan dugaan tindak Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) ditubuh PDAM TB ke KPK,” pungkas Risky.

(Red)