Berniat Konfirmasi Tentang Penangkapan Relawan 02, Wartawan Di Tuduh Aparat Beck Up Paslon 02

JABAR.KABARDAERAH.COM – Berniat ingin melakukan konfirmasi perihal penahanan terhadap relawan Paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandi berinisial R (45) oleh aparat Polsek Karawaci, Resor Metro Tangerang Kota. Seorang awak media, malah dituduh membackup relawan Paslon tersebut.

Berawal dari R yang juga relawan Garuda Nusantara Jaya (GNJ), diduga memasang spanduk ucapan selamat atas kemenangan Paslon Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019, di sebuah gang RT 01/01 Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

Bahwa, saat dikonfirmasi melalui telepon selular oleh salah seorang wartawan (Nursetyawan) Kapolsek Karawaci, Kompol Dodi Ginanjar merasa keberatan atas informasi tersebut, bahkan menuduh awak media berpihak ke Paslon capres 02.

“Sampean yang backup, kok tiba-tiba wartawan tahu, kami tidak pernah kabarin. Sampean mau belain 02,” umpat Kapolsek, Minggu (5/5/2019).

“Saya juga sedang cape,” katanya lagi dengan nada tinggi.

Mendengar tuduhan itu, Nursetyawan yang telah lama bertugas meliput di Mapolsek Karawaci merasa kecewa. Karena menurut dia aparat kepolisian sebagai pengayom masyarakat harusnya tidak berkata demikian, terlebih kepada awak media. Sebagai pencari dan penyebar informasi, dirinya mengaku netral dan tidak berpihak kepada pihak manapun.

“Ya, saya keberatan atas tuduhan itu. Saya kan hanya konfirmasi terkait informasi itu, kok malah dituduh berpihak. Saya bertahun tahun juga sebagai mitra Pokdar di Polsek Karawaci, kok maha dituduh tidak netral,’ tegas Nur kepada awak media dengan nada kecewa.

Sementara, usai bertemu Wakapolsek Karawaci, AKP Nurjaya dan aparat Polrestro Tangerang Kota, Ketua GNJ Kota Tangerang, Feri Irawan saat di lokasi menegaskan kalau kejadian tersebut telah selesai dan hanya kesalahpahaman. Menurut dia aparat Kepolisian harus netral, harus menjadi pengawas bagi penyelenggara Pemilu.

“Bahwa polisi jelas harus netral. Hari ini kami hanya meminta keterangan dan seluruh relawan Tangerang harus mengawal karena final itu tanggal 22 Mei,” terang Feri kepada awak media.