DAK Fisik Pendidikan Dasar TA 2024 Menyisakan Permasalahan

foto judul ; Rehab ruang kelas SDN Muara sanding 1.TA2024 tidak terselesaikan

JABAR.KABARDAERAH.COM . GARUT — Dana Alokasi Khusus (DAK) yang di peruntukan buat sarana Pendidikan Dasar tahun anggaran 2024 cukup besar mencapai Rp.15 M lebih. Ada Dua katagori sistem pengerjaanya, Swakelola dan oleh pihak ke tiga ataupun kontrak tuil. Dari pengamatan dan hasil investigasi lapangan banyak sekali Sekolah yang mendapatkan alokasi dana dari DAK tidak sempurna dalam pengerjaan nya atau asal asalan, hal ini banyak sekali timbul rasa kecewa dari berbagai element masyarakat baik sebagai pengamat pembangunan, pemerhati dunia pendidikan maupun orang awam yang tak mempunyai kapasitas dan kemampuan secara akademis untuk mengomentari permasalahan yang di lihatnya.

Belakang Ruang kelas SDN Muarasanding1 yang tidak tersesaikan pengerjaanya.

Dari bergulirnya anggaran DAK. Baik dana murni hingga perubahan banyak meninggalkan permasalahan yang mungkin harus diperbaiki dan di jadikan cermin agar hal serupa tidak lagi terjadi dimasa yang akan datang, sehingga pada prinsipnya anggaran yang di serap kabupaten Garut betul betul terealisasikan dengan baik dan pengerjaanya pun maximal dalam penilaian baik,namun apalah arti dari sebuah masukan dan koreksi dari berbagai pihak kalau tidak di indahkan dan di dengar bahkan tulisan dan berita seorang wartawan pun tidak pernah di bacanya dengan seksama dan di jadikan bahan acuan untuk perbaikan. Seolah-olah mereka lebih tahu segalanya dan tidak bisa si koreksi begitu saja kecuali oleh atasannya sendiri. Hal ini bisa fatal kalaukah model kepemimpinan yang demikian di pertahankan.

Salahsatu contoh pembangunan Rehab Sekolah Dasar Negeri Muara sanding 1 Garut Kota yang mendapatkan alokasi dana sekitar Rp. 120 JT satu lokal ruang kelas yang di kerjakan oleh fihak ke tiga atau pihak CV secara kontrak tual namun hasil pengerjaannya sangatlah jelek dalam arti kurang propesional, bahkan atap dan dinding belakang ruangan rehab sampai sekarang tidak ada upaya perbaikan sama sekali, hal ini pernah di sampaikan secara langsung kepada Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar bahkan di lengkapi dengan foto pengerjaan akan tetapi Beliau (Suryana Kabid.Red) cukup mengatakan terima kasih atas informasinya tanpa ada upaya perbaikan atau pemanggilan kepada pihak CV .yang mengerjakannya, padahal sekolah yang di maksud dan bermasalah ada di wilayah Kecamatan Garut kota tepatnya di Kelurahan Muara Sanding paling dari kantor Dinas hanya memakan waktu kurang lebih sekitar 20 menit.

Sudah bukan rahasia pejabat lagi kalau kah ada suatu pengaduan atau temuan yang di kerjakan masyarakat hanya bisa berkata terima kasih, tanpa ada upaya Action untuk suatu tindakan demi perbaikan institusi kedepannya.

Sungguh sangat mengherankan apa pekerjaan Kabid dan kasi selama ini ?apakah mereka hanya mampu menghitung uang anggaran DAK itu sendiri ? Sehingga terjadi adanya pembiaran dalam pengawasan pembangunan tersebut ataukah mungkin kurang pahamemahami TUPOKSI ?
Fihak CV sendiri pernah di konfirmasi dan mengatakan dengan jujur bahwa,” Anggaran yang hanya Rp.120 juta itu tidak cukup kan’, terlebih kami hanya pengesub pengerjaan, setahu saya dalam proses untuk mendapatkan pekerjaan tersebut sangatlah berat terutama dalam hal harus menyediakan Finansial terlebih dahulu ya’ untuk membeli titik lah, belum keuntungan CV”, jelasnya.

” Harus di perhitungkan pajak dan lain sebagainya adapun pihak konsultan pendamping tidak terlalu keras dan tegas mungkin di dasari dengan rasa kemanusiaan karena kalaukah semuanya mengacu pada SPECK malah bakalan rugi, jadi hal ini kami akali dengan cara mengurangi volume atau bahan yang kualitasnya serupa tapi tidak sama dengan petunjuk spek itu sendiri “, ungkapnya datar.

Yang lebih mengejutkan dalam penelusuran investigasi lapangan terjadinya intervensi pengadaan bahan dari pihak dinas meskipun hal ini telah di bantahnya oleh Kabid maupun kasi sarana Sekolah dasar namun fakta lapangan berdasarkan pengakuan dari sumber yang bisa di pertanggung jawabkan baik ketua yayasan maupun ketua POKMAS untuk pengadaan atap baja Ringan dan mabeuler itu dari pihak luar ataupun CV. yang katanya ada titipan dari langit yang susah untuk di tolak nya. kebanyakan hampir semua di isyarakat oleh DISDIK Kab adalah sekolah yang mendapatkan Tepitalisasi yang anggarannya diatas 1 M .

Isue hal tersebut pernah dikonfimasikan kepada salahseorang petinggi Dinas Pendidikan Kabupaten Garut entah berkelakar atau serius Beliau mengatakan,” Apa kamu berani gitu menulis berita yang mungkin ada keterlibatan ya’ pejabat berbintang ?, Saya harap urungkanlah cari lah berita lain dari pada nantinya kamu bermasalah dan berurusan dengan mereka, ga’ akan menang toh,” jelasnya sinis.
***”* Didit