DAERAH  

Diduga Alami ODGJ, Pria Ini Di Amankan Sementara di Mapolsek Nyalindung

JABAR.KABARDAERAH.COM . SUKABUMI – Seorang pria berusia 38 tahun, diamankan pihak Polsek Nyalindung Polres Sukabumi. Pria yang diduga mengalami ODGJ ini di amankan lantaran menyerang seorang warga,lantaran permintaan nya di tolak oleh korban.

Kronogis kejadian :

Dari keterangan yang berhasil di himpun, kejadian ini berawal pada hari Minggu (23/02/2020) sekitar pukul 17.30 Wib. Dimana pria yang diduga mengalami ODGJ dengan inisial DD (38) tersebut menghampiri korban Sutrisna (28) yang sedang berada dirumahnya, dengan tujuan memintak pertolongan. Pria yang di duga ODGJ ini memintak kepada korban, agar dirinya di antarkan kerumah teman nya.

Merasa tidak kenal dengan pria yang diduga ODGJ tersebut, Sutrisna (korban) menolak permintaan nya. Merasa permintaan nya di tolak, pria yang di duga ODGJ ini tiba tiba saja menyerang ke arah muka korban dengan menggunakan tangan kosong.

Kebetulan posisi korban sedang menggendong anak nya yang berusia 9 (Sembilan) bulan dan berada di depan rumah.

Korban yang dipukul dengan tangan kosong oleh ODGJ, berusaha melawan dengan maksud membela diri. Pada saat kejadian perkelahian tersebut, sebuah gitar yang dibawa oleh ODGJ terjatuh, dan oleh korban gitar tersebut dipukulan ke muka ODGJ.

Akibat perkelahian tersebut, korban menderita luka lebam di pipi sebelah kiri, sedangkan ODGJ menderita luka robek di pipi sebelah kiri disebabkan hantaman gitar.

Pertengkaran terjadi lebih kurang 10 menit dan akhirnya dilerai oleh istri korban bernama Nurhasanah (28). Selanjutnya ODGJ diam sejenak didepan rumah korban lebih kurang 10 menit, lalu ODGJ berjalan menjauh dari rumah korban. Disebabkan pada saat kejadian ada warga yang sempat melihat dan langsung memberitahukan kepada warga yang lain, dengan mengatakan ada nya dugaan penculikan bayi.

Mendengar informasi tersebut, warga dengan jumlah yang lumayan banyak langsung berusaha mencari ODGJ. Setelah dicari lebih kurang 20 menit, didapati kalo ODGJ bersembunyi kedalam sebuah Mushola yang berada di Kp. Pasir Munding Ds. Neglasari Kec. Nyalindung. Oleh para warga, ODGJ diringkus dan diamankan ke kantor Desa Neglasari.

Selanjutnya Kepala Desa Neglasari,Asep Saepudin menyuruh warga dan perangkat desa membawa ODGJ ke Polsek Nyalindung untuk diamankan dari amukan warga.

Dari hasil interogasi yang di lakukan oleh petugas piket Polsek Nyalindung, dirinya mengaku bernama Dadan (38) warga Kp. Legok Tereup Ds. Cijagra Kec. Paseh Kab. Bandung Jawa Barat.

Selanjutnya Kanit Reskrim Polsek Nyalindung, Aipda. Yadi Apriyadi, S.Pd. berusaha menghubungi keluarga ODGJ, dengan bantuan anggota Polri Briptu Agus Hariyanto yang berdinas di Sat Narkoba Polda Jabar. Setelah berhasil bertemu dengan keluarga ODGJ, melalu sambungan telepon diperoleh informasi dari orang tua ODGJ atas nama Dalin (58), bahwa ODGJ benar merupakan anak nya. Dimana memang telah lama menderita gangguan jiwa ( stress ).

Dirinya menambahkan, bila anaknya mengalami gangguan jiwa disebabkan anaknya mendalami suatu aliran ( ngilmu ) ajaran tertentu. Diduga akibat gangguan jiwa, menurut keterangan Dalin, anaknya tersebut suka memukul warga dan istri nya jika berpapasan.

Disebabkan tindakan anaknya yang sudah mengkhawatirkan dan mengancam menantu dan warga sekitar rumah nya, maka oleh keluarga berinisiatif membawa anaknya untuk dirawat di RSJ Cisarua Bandung. Akan tetapi hanya sekira 3 ( tiga ) minggu dirawat, anaknya tersebut kabur dari rumah sakit. Dan hingga akhirnya sekarang diamankan oleh pihak Polsek Nyalindung. Dirinya menambahkan, anaknya tersebut lebih kurang 3 ( tiga ) bulan menghilang tanpa diketahui keberadaannya oleh pihak keluarga.

Saat ini ODGJ sudah diamankan di Mapolsek Nyalindung, sambil menunggu kedatangan keluarganya dari Bandung, Jawa Barat.

Aksi warga masyarakat yang beramai ramai untuk menangkap atau melakukan tindakan main hakim sendiri terhadap orang asing atau ODGJ tersebut, diduga disebabkan maraknya isu atau berita yang menjadi viral di media sosial seperti, Facebook dan dari mulut ke mulut warga tentang adanya penculikan anak atau bayi di wilayah Sukabumi.

Paur Humas Polres Sukabumi, Ipda Aah menyatakan bahwa, beredarnya isu penculikan anak di wilayah Sukabumi adalah tidak benar.

” Masyarakat diharapkan agar tidak mudah percaya pada informasi yang beredar luas terutama di medsos, alangkah baiknya di konfirmasi dulu kepada pihak terkait dari pada bertindak sendiri” ujar nya.

Lebih lanjut Ipda Aah menyampaikan, ” Masyarakat diharapkan tetap tenang dan menjalankan aktifitas seperti biasa, dan Polres Sukabumi dan Polsek jajaran akan meningkatkan giat patroli disamping juga para petugas Babin yang terus melaksanakan giat sambang, anjangsana dan pembinaan di desa binaannya, ” pungkas nya.

( HMS / LKM )