JABAR.KABARDAERAH.COM . BOGOR –Dampak persoalan sengketa lahan, membuat nasib Siswa-siswi Yayasan Pendidikan Widya Kusuma tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar, apalagi saat ini bertepatan di Hari Guru Nasional. Kini nasib ratusan siswa-siswi SMP, SMA dan SMK Yayasan Pendidikan Widya Kusuma Cileungsi dibawah naungan PT Thata Prakarsa Nusa kini tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar, hal ini terjadi dari dampak persoalan sengketa lahan antar perusahaan, Senin (25/11/24).
Persoalan tersebut terjadi karena Yayasan Pendidikan Wijaya Kusuma dibawah naungan PT Thata Perkasa Nusa telah menjual lokasi tanah tersebut kepada PT Mentari Bersahabat Indonesia sejak 2018 tahun yang lalu.
“Persoalan ini sudah berlangsung dari tahun 2018, dan kami pun sudah melakukan 5 kali mediasi namun pihak PT Thata tidak ada niat baik untuk menyelesaikan permasalahan ini, adapun nanti diadakan pertemuan lagi keputusannya harus final jika masalah ini ingin selesai,” Jelas Baginda Sitorus Kepada awak media.
Dirinya pun mengungkapkan sangat menyayangi sekali kepada pihak yayasan mengapa tanah sekolah ini dijual ke pihak lain sehingga dapat merugikan siswa-siswi yang bersekolah di sini.
“Kami bukannya kejam tetapi ini lahan perusahaan kami sebagai pemilik lahan yang sah,” Ucapnya.
” Saya juga menyayangkan sekali kepada pihak yayasan kenapa menjual lahannya ke pihak lain sehingga siswa-siswi yang bersekolah di sini menjadi korban jadinya,” tambahnya.
Sementara, Joni selaku Kepala Sekolah SMP Yayasan Pendidikan Widya Kusuma mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti permasalahan Yayasannya dengan PT Mentari.
“Saya tidak tahu secara pastinya permasalahan antara Yayasan dengan PT Mentari. Silahkan mereka bersengketa, tetapi jangan sampai kita terkena imbasnya dari permasalahan ini,” Jelasnya.
“Kami berharap dapat belajar seperti biasa kasian siswa-siswi yang bersekolah disini, apalagi kita akan menghadapi Ujian sebentar lagi takutnya ini akan berdampak buruk terhadap murid didik kami,” Harapnya. (Indri)