Diduga Tidak Kuat Tahan Beban, TPT DI.Cisadane-Empang Kota Bogor Akhirnya Ambruk

JABAR.KABARDAERAH.COM . KOTA BOGOR,– Ambruk nya bangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) DI. Cisadane-Empang yang  berada di wilayah Kelurahan Sukaresmi di mana pekerjaan nya hampir rampung saat ini menjadi sorotan publik. Proyek yang bersumber dari APBD Pemprov Jawa Barat TA. 2022 ini ambruk pada Sabtu siang (18/6) saat mobil dum truk menurunkan tanah urugan ke lokasi TPT.

Diduga, kurang nya kekuatan pondasi dan adukan mortar semen pada badan pasangan sehingga Tembok Penahan Tanah (TPT) ini tidak kuat menahan volume tanah urugan yang curahkan dari posisi atas.

Salah satu warga menceritakan, saat kejadian dirinya sedang bertugas tidak jauh dari lokasi. Pria yang berprofesi sebagai security perumahan dekat lokasi proyek ini menjelaskan, dirinya kaget saat mendengar adanya bunyi gemuruh. Semula ia menyangka ada kendaraan lagi yang jatuh ke kali, di mana sebelumnya pernah ada mobil pickup  terjun ke kali tempat proyek tersebut.

“Kebetulan saya lagi jaga di pos, tiba-tiba ke dengar suara gemuruh gitu pak, saya langsung berlari ke depan (lokasi-red). Saya lihat itu TPT ambruk semua,” jelas nya, Minggu (19/6).

Ia juga mengatakan, sebelum kejadian ambruk nya TPT tersebut, ada beberapa kali mobil dum truk yang menurunkan tanah urugan ke lokasi.

“Untung tidak ada korban pak, saya lihat para pekerja sudah pada naik ke atas (jalan-red),” lanjut nya.

Pihak perusahaan yang mengerjakan proyek saat di jumpai di lokasi pada hari Minggu sore (19/6), saat dikonfirmasi belum bersedia memberikan penjelasan lebih detail penyebab ambruk TPT tersebut.

“Saya cuma Admin pak di perusahaan, kalau pimpinan perusahaan nya Pak Muslim yang tadi sama saya,” ucap salah pekerja yang ada di lokasi  seraya menunjuk mobil sedan CRV yang melaju keluar dari lokasi bedeng.

Saat awak media mencoba meminta nomor pimpinan perusahaan dan penanggung jawab pelaksana guna mengkonfirmasi agar pemberitaan berimbang, dirinya menolak dengan alasan “ Nggak Berani Memberikan Nomor Kontak Yang Bersangkutan.”

“ Aduh..!!! saya nggak berani pak, punteun,” ucapnya.

Untuk penggunaan material yang bersangkutan mengakui menggunakan besi banci. Bukan hanya masalah besi, soft drawing yang seharusnya wajib ditempel pada direksi ket juga tidak terlihat.

“Kalau untuk besi tiang kita pake 12, kalo ring nya pake besi 8 banci,” jelasnya.

Sementara itu, dari keterangan pihak pekerja menjelaskan, saat kejadian TPT ambruk mereka lagi off/tidak ada kegiatan.

Namun keterangan tersebut berbeda dengan informasi dari salah satu warga setempat yang mengatakan bahwa aktivitas pekerjaan di lokasi pada hari kejadian berjalan seperti biasanya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) saat disambangi di kantor PSDA Paledang Bogor pada hari Senin (20/6) tidak ada di tempat. Dari keterangan pihak PSDA mengatakan yang bersangkutan sedang berada di Bandung.

Untuk diketahui, proyek pasangan Tembok Penahan Tanah (TPT) DI. Cisadane-Empang saluran induk ruas BCE 4, yang berlokasi di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor ini bersumber dari dana APBD Pemprov Jawa Barat, dengan nilai Rp.456.159.936,68. Bertindak sebagai pihak pelaksana CV. ANUGERAH ANGKASA MANDIRI, dengan masa pekerjaan 90 (sembilan puluh) hari kalender.

Hingga berita ini ditayangkan media terus melakukan verifikasi lebih lanjut kepada pihak terkait. (team)