JABAR.KABARDAERAH.COM . SUKABUMI — Diseminasi Kewaspadaan dini merupakan upaya untuk mendorong terciptanya stabilitas dan kondusivitas di wilayah Kabulaten Sukabumi, karena itu untuk mewujudkan kewaspadaan dini peranserta seluruh elemen terutama masyarakat sangat penting, demikian disampaikan Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami saat membuka Diseminasi Kewaspadaan Dini Daerah di Kabupaten Sukabumi Tahun 2022.
Kegiatan yang bertema “Penguatan Forkopincam Dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat(FKDM) Tingkat Kecamatan Se-Kabupaten Sukabumi Dalam Rangka Menjaga Stabilitas Dan Keamanan Di Wilayah Kabupaten Sukabumi” tersebut diselenggarakan di BK3D, Bhumi Atikan, Jl. Perintis Kemerdekaan No. 8 Cibadak, Senin (26/11/2022).
“FKDM diharapkan mampu meningkatkan perannya mendeteksi dan menindaklanjuti informasi yang berpotensi menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat termasuk mendorong kewaspadaan terhadap potensi bencana alam,” ungkapnya.
Karena itu, Bupati menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya diseminasi tersebut, karena melalui kegiatan itu penguatan peran,kontribusi dan komitmen semua mewujudkan kenyamanan dan ketertiban.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan rasa prihatin atas musibah gempa bumi di Cianjur dan daerah terdampak, mengingat banyaknya korban jiwa maupun rumah dan bangunan publik yang rusak.
” Saya harap seluruh peserta diharapkan bisa menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai kewaspadaan di terhadap potensi bencana termasuk mewaspadainya secara dini lewat pelatihan mitigasi,” tambahnya.
Bupati juga meminta pimpinan wilayah, Camat, Kades harus bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai kewaspadaan dini terhadap bencana.
Sebelumnya, Kepala Badan Kesbangpol Kab. Sukabumi Tri Romadono melaporkan, kegiatan Diseminasi Kewaspadaan Dini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kerawanan di masyarakat baik mengenai rawan bencana, rawan sosial maupun rawan konflik.
” Untuk mengantisipasinya perlu di bentuk satgas dari berbagai unsur masyarakat dengan tujuan sebagai lini terdepan antisipasi terjadinya bencana dan gangguan di masyarakat, sehingga bisa segera ditangani sebelum menimbulkan kerugian yang lebih besar,” jelasnya.
(Asep SH)
