GARUT . JABAR.KABARDAERAH.COM — DAK fisik bidang Sekolah Dasar tahun anggaran 2024 secara serempak sedang di laksanakan. Pengerjaannya sendiri berdasarkan penelusuran rekan Media kabardaerah.com dilaksanakan oleh Pokmas (kelompok masyarakat), namun ada pula yang dikerjakan secara kontraktual.
Apa dan program apa saja yang dikerjakan oleh Pokmas dan spesikasi apa pula yang dilaksanakan oleh CV ataupun Kontraktual, namun saat di konfirmasi oleh pihak media, pihak media tidak diberikan penjelasan oleh pihak Disdik yang berkopenten dalam hal ini Kabid dan Kasi sarana yang seakan bungkam, sehingga dapat diduga tidak ada upaya transparansi atau keterbukaan.
Rekan Media Kabardaerah.com mencoba menginvestigasi ke beberapa kecamatan yang ada di kabupaten Garut terkait pengerjaan DAK tersebut, nampak sedang dilaksanakan secara serempak oleh sekolah penerima bantuan ataupun kucuran Dana alokasi Khusus yang nominalnya berpariatif, namun sangat disayangkan aktualnya dilapangan dalam beberapa kunjungan peliputan ke sekolah jarang sekali ditemui atau bertemu dengan Fasilitator atau lebih keren si sebut sebagai Konsultan yang bertanggungjawab dalam hal proyek tersebut. Ini jelas amat menyulitkan rekan-rekan dari pihak media untuk melakukan konfirmasi segala sesuatu hal bilamana di temukan permasalahan pengerjaan.
Secara SOP nya padahal Fasilitator/Konsultan jelas tupoksinya, yaitu intuk mendampingi secara teknis dalam pengerjaan pembangunan sebagaimana yang dimaksud, lagi pula jasa Fasilitator/Konsultan telah di upah berdasarkan aturan yang ada, jadi dalam hal ini sering kali diperytanyakan tentang kinerja nya.
Menurut salahseorang kontrol sosial dari lembaga Forwagas mengatakan,” Jangan-jangan mereka para Fasilitaor/Konsultan patut diduga hanyalah orang biasa yang tidak mempunyai kemampuan di bidang kontruksi atau pembangunan. Hal ini kalau di biarkan berlarut akan berdampak pada pengerjaan bangunan yang kurang bagus dan kwalitasnya bisa si pertanyakan, hingga berpotensi merugikan keuangan negara yang bersumber dari uang rakyat juga,” tuturnya.
” Fasilitator yang sering berada di lokasi memang ada tapi orangnya hanya itu-itu saja,” ungkapnya.
Di desa yang paling ujung, diwilayah Garut Selatan, Saat kabardaerah.com bertemu dengan yang Namanya Toni yang di percaya oleh Dinas Pendidikan kabupaten Garut untuk jadi konsultan di beberapa sekolah, ketika ditanya mengenai rekan kerja yang di tunjuk di kecamatan lain mengatakan,” Saya tidak tahu pak itu urusan dan dapur mereka masing-masing, saya hanya bertanggungjawab pada apa yang menjadi pekerjaan saya, yang di serahi pekerjaan untuk mengawasi pembangunan di beberapa sekolah. Saya akan berusaha semaksimal mungkin menjalankan pekerjaan ini,” katanya.
Ditambahkan Toni,” Rasa lelah dan cape itu resiko pekerjaan. Orang lain sudah pada tidur, saya mah masih di perjalanan dari lokasi, mana zona dan area jalan yang di tempuh cukup sulit, salahsatunya saya harus mengawasi pembangunan SD Gunung jampang yang notabene lokasinya jauh berada dari ibu kota kecamatan, jalanya pun cukup ektrim, akan tetapi saya menjalaninya dengan rasa penuh tanggung hawab, ” ungkapnya.
Dian Rangga yang mengaku sebagai pemerhati kebijakan publik, ketika ditanya mengenai hal tersebut mangatakan,” Seyogyanya mereka yang ditugasi pekerjaan tersebut harus rasa bertanggungjawab penuh dan melaksanakan fungsi sebagaimana mestinya dalam artian tidak selagi ada maunya saja, mereka khan para ahli yang disiplin ilmunya jelas dam mungkin harua bisa menjaga dan membesarkan jati dirinya ataupun marwah sebagai pasilitatir atou konsultan yang mungkin tidak dimiliki oleh beberapa orang,mereka harus proaktif me maping semua rencana kerja hingga pelaksanaanya.”tegasnya
Si tambahkan Dian “fihak yang memperkerjakan nya juga mohon maaf jangan asal tunjuk harus berdasarkan analisis keilmuan itu sendiri terlebih ada upaya apa yang Disebut KKN itu ga baik dan akan mengganggu kinerrja secara optimal.jadi tidaka dipersalahkan dalam hal ini sering kali dijumpai banyak oknum para konsultan atau oaailitator yang main mata baik ddngan para pengembang, cv ataupun para penerima dana bantuan “pungkasnya
***** Diet