OPINI  

Frits Saikat Menggagas TOLOL AWARD Untuk Disdik Kota Bekasi Karena Mereka Mampu Mempertahankan Kesalahan Yang Sama Setiap Tahun

BEKASI . JABAR.KABARDAERAH.COM — Banyaknya dugaan penyalahgunaan system PPDB yang merupakan bentuk nyata kebodohan dan bobroknya Disdik Kota Bekasi, seharusnya menjadi kajian, evaluasi, dan pembenahan, yang terjadi saat ini PPDB menjadi momok untuk siswa dan orang tua siswa terlebih untuk Masyarakat kecil

Dalam Statementnya Frits Saikat mengatakan kepada Media,” System Zonasi bukan menjadi solusi yang tepat untuk Kota Bekasi, karena SDM dan Infrastruktur Kota Bekasi belum siap menerapkannya, ada beberapa Kelurahan yang tidak memiliki Sekolah Negeri, seharusnya ini menjadi salahsatu dasar alasan penolakan system zonasi untuk Kota Bekasi, dan menurut saya pribadi sekolah swasta bukan solusi karena tidak semua masyarakat mampu menyekolahkan putra putrinya di sekolah swasta”.

Lebih lanjut Ia mengatakan,” Kembalikan marwah UUD’45 Pasal 31 ayat 1 dan 2″ Bahwa semua anak bangsa memiliki hak dan wajib untuk mendapatkan pendidikan, dan Pendidikan wajib dibiayai oleh Negara“, bukan menyiasati UUD 1945 menjadi Ujung Ujungnya Duit”.

” Dengan pengaturan alokasi APBD yang efektif, Pemda melalui Disdik bisa memberikan fasilitas gratis di seluruh sekolah negeri maupun swasta melalui mekanisme subsidi. Tinggal parameter sekolah penerima harus di bagi mana sekolah swasta yang populer dan berprofit itu tidak perlu diberikan, karena siswa dan orang tua siswa yang masuk ke sekolah swasta favorit itu sudah tahu konsekuensi nya, sementara sekolah swasta biasanya kurang bisa menerima siswa dengan subsidi gratisnya, Anggaran pendidikan kan 20 % dari APBD, Rp. 7,370 Triliun, jadi alokasinya yang diatur, uang itu kemana? ya’ itupun kalau Kepala Dinas nya sedikit pintar. Hapus system zonasi dan kembalikan system nilai sebagai acuan PPDB karena dengan begitu siswa dan orang tua siswa akan kembali berkompetisi positif untuk meraih nilai yang tinggi supaya dapat diterima di sekolah negeri bukan berlomba ngukur jarak tempat tinggal ke sekolah,” Ucap Frits Saikat Tegas.

” Saat ini ada 4.723 siswa dari Masyarakat kecil di usia wajib sekolah, namun harus putus sekolah Imbas keputusan Disdik Kota Bekasi yang salah, BSM (Bantuan Siswa Miskin) menjadi andalah Disdik untuk mengatasinya, tapi lucunya program andalan itu malah mereka (Disdik) sosialisasikan ke Sekolah-sekolah bukan langsung ke masyarakat lewat Media On Line, yang ada nantinya ini menjadi lahan pungli baru lagi oleh pihak sekolah, bagi saya itu sangat aneh berulang-ulang Disdik tidak pernah mampu belajar dari kesalahan yang sama, BODOH atau belagak bodoh, biar PUNGLI tetap bisa berjalan ? Saya akan menggagas TOLOL AWARD untuk Disdik karena mereka mampu mempertahankan itu disetiap Tahunnya,” Ucap Frits Saikat dengan tegas diakhir wawancaranya. (***)