DAERAH  

Jadi Sorotan, Volume Kolom Utama Berbeda dengan Gambar

JABAR.KABARDAERAH.COM . BOGOR,- Proyek rehabilitasi ruang kelas SDN Jampang Hambulu Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor yang saat ini masih berjalan menjadi sorotan publik. Pasal nya, kubikasi volume coran beton pada kolom utama tidak sesuai dengan gambar.

Dari hasil ukur yang dilakukan team media pada hari Selasa (23/11) pada kolam utama yang menempel di dinding existing hanya 16cmx 20cm. Sementara pada gambar (K3) 20cmx25cm. Begitu juga pada kolam utama depan nya hanya 16cmx17.5cm, di mana pada gambar (K4) tertulis 20cmx20cm. Selain masalah volume, salah satu kolom utama di lantai atas tidak terlihat lurus (miring).

Tidak terlihatnya pihak pelaksana dan konsultan pengawas di lokasi menyulitkan media untuk melakukan konfirmasi. Sementara mandor sedang di lokasi proyek yang lain dari pengakuan salah satu pekerja.

“Pelaksana nya nggak ada hari ini pak, kalau konsultan biasa nya sore datangnya. Mandor lagi di lokasi proyek yang satu lagi, kebetulan satu Bos dengan proyek di sini,” ujar tukang kepada team media, Selasa (23/11) pukul 10.38 WIB.

Sementara itu pihak Dinas Pendidikan Kab.Bogor melalui Kabid Sarpras dan Kasie Pembangunan yang dikonfirmasi media ini pada hari Selasa (23/11) tidak memberikan jawaban.

Dilansir dari halaman www://bpsdm.pu.go.id, kolom beton merupakan satu komponen penting yang harus ada pada sebuah konstruksi. Dalam membangun gedung sekolah atau bangunan lain keberadaannya memiliki peran utama sebagai konstruksi. Salah satu dari fungsi kolom beton pada konstruksi bangunan adalah menahan agar struktur tidak mudah roboh dan menyangga komponen yang akan dipasang.

Untuk itu keberadaan beton sebagai bahan utama harus benar-benar diperhatikan, agar bangunan yang akan dikerjakan bisa berdiri kokoh dan sesuai dengan perencanaan awal. Tidak sesuainya kubikasi volume coran beton utama yang terpasang dengan perencanaan atau RAB tentunya akan berdampak pada mutu kualitas serta ketahanan struktur tersebut. Hal ini pastinya akan menimbulkan kerugian negara jika pihak dinas terkait tetap membayar kontrak pada kontraktor.

Proyek rehabilitasi ruang kelas ini menelan biaya sebesar Rp.756.467.600,00 dan bersumber dari anggaran APBD Kab Bogor Tahun 2021. Bertindak sebagai pihak penyedia jasa CV.Bela Persada dan konsultan pengawas CV.Samudra Hayati.

Hingga berita ini ditayangkan media terus melakukan verifikasi lebih lanjut pada pihak terkait. (team)