Jessica Asal AS Relawan Guru Di Bandung.

BANDUNG BARAT, jabarkabardaerah.comĀ – Jessica Garda (23), rela jauh-jauh meninggalkan Amerika Serikat ke Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk mengajar bahasa Inggris pada murid-murid di MAN Bandung Barat. Guru relawan berparas cantik tersebut mulai mengajar di sana sejak bulan Desember 2018. Rencananya ia akan mengajar hingga dua tahun ke depan.

Ditemui di MAN Bandung Barat, Jessica terlihat masih kesulitan menggunakan bahasa Indonesia ketika diajak berbincang-bincang seputar kegiatannya.

Meski demikian, Jessica cukup fasih menggunakan bahasa Indonesia ketika diminta menyebut makanan khas Indonesia yang disukainya seperti wajit, nasi goreng, hingga mie goreng. Ia mengaku sempat mempelajari bahasa Indonesia selama dua bulan di Kediri, Jawa Timur.

Jessica mengaku senang berada di Indonesia dan mengenal orang-orangnya yang ramah. Dia mengatakan hingga saat ini tidak kesulitan untuk memberi materi pengajaran kepada murid-murid. Sehari-hari dia tinggal di rumah milik warga yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari sekolah.

“Tentu saja tidak (kesulitan) dan jangan sampai. Orang Indonesia sangat baik,” kata dia, Jumat (1/2/2019).

Jessica menuturkan, kemampuan berbahasa Inggris sebagian besar murid-murid yang diajarnya sudah begitu baik. Sebagian besar dari murid-murid tersebut, kata dia, bahkan bisa diajaknya untuk berbicara mengenai musik, film, dan berbagai hal menggunakan bahasa Inggris.

“Sementara itu, beberapa murid lain harus lebih banyak berlatih dan belajar,” tutur perempuan yang hobi travelling ini.

Jessica menyatakanterdapat beberapa perbedaan di antara pendidikan di Indonesia dan Amerika. Perbedaan yang dimaksud, contohnya seperti tidak diberlakukannya sistem moving class di Indonesia hingga Ujian Nasional yang tiap tahun digelar.

“Di Amerika, murid-murid berpindah kelas setiap berganti pelajaran sementara di Indonesia tidak. Di Indonesia, murid-murid mempelajari lebih banyak bahasa seperti Sunda, Jepang, Arab, dan lain-lain. Oh iya, di Indonesia juga ada ujian dari pemerintah (Ujian Nasional), sementara di Amerika tidak ada,” jelas dia.

Untuk dapat menggunakan bahasa Inggris dengan baik, Jessica menyebut, murid-murid harus tekun belajar dengan menerapkan cara-cara yang menyenangkan seperti menonton video di Youtube, menonton film, atau mendengarkan musik.

“Yang paling penting belajar dengan tekun. Itu bisa dimulai dengan membuatnya menjadi menyenangkan, seperti dengan menonton video di Youtube, menonton film, dan mendengarkan musik. Saya pikir, dengan begitu murid bisa mendengar lebih banyak bahasa Inggris lalu mempraktikannya,” terang dia.

Sementara itu, Guru Bahasa Inggris MAN Bandung Barat Duduh Abdurrohman menjelaskan, Jessica mengajar 21 kelas yang terdiri dari murid kelas 10 dan 11 selama lima hari dalam satu minggu. Selama mengajar di kelas, Jessica didampingi oleh seorang guru bahasa Inggris.

Duduh mengatakan Jessica merupakan guru relawan dari Peace Corps Indonesia yang berpusat di Surabaya. Adapun satu sekolah lagi yang kedatangan bule dari lembaga tersebut, sambung dia, mengajar di SMAN Cililin dan akan berakhir pada bulan Mei tahun ini.

“Jessica mengajar berdasarkan jadwal mengajar guru lima hari dalam satu minggu tapi tidak sendirian didampingi guru bahasa Inggris,” kata dia.

Berkat kedatangan Jessica, Duduh mengungkapkan, bahwa murid-murid menjadi lebih antusias mempelajari bahasa Inggris karena menggunakan metode mengajar yang menyenangkan. Dia pun berharap kelak ada murid dari MAN Cililin yang bisa menuntut ilmu di Amerika.

“Alhamdulillah, jadi senang dengan adanya Jessica mereka bisa belajar bareng, main game, nyanyi bareng, sehingga lebih antusias dalam belajar,” ungkap dia.

Salah seorang murid kelas 10, Iklima Aida Rahman (15) mengaku senang bisa belajar bahasa Inggris secara langsung dari penuturnya. Berkat Jessica, saat ini dia mengaku lebih berani untuk bicara menggunakan bahasa Inggris.

“Kebanyakan mah mengenai bicara bahasa Inggris lebih jauh. Jadi gimana bisa bicara bahasa Inggris seperti orang bule. Enak ngajarnya. Keuntungannya, seperti lebih berani bicara dan speaking di depan orang banyak,” kata dia. Realles ; Detik News ( Red. jabarkabardaerah.com )