OPINI  

Kabupaten Bekasi Ditengah Zaman Fiksi, Dan Polemik

KETUA LSM BALADAYA KAB. BEKASI, DAN PEMRED MEDIA jabarkabardaerah.com

JABAR.KABARDAERAH.COM – Kab. Bekasi. Kabupaten Bekasi saat ini merupakan suatu wilayah yang tak kalah pentingnya dari semua wilayah yang menjadi sanggaan pembangunan negara Republik Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang selalu naik dari tahun ke tahun seiring dengan kemajuan tingkat pembangunan fisik yang tampak, membuat pemerintah Kabupaten Bekasi di paksa harus lebih semaksimal mungkin bekerja keras untuk menaikan taraf hidup masyarakatnya.

Hal ini di ungkapkan oleh pengamat sosial kemasyarakatan, Ketua LSM Baladaya Kabupaten Bekasi Yudiyanto Praba Suteja kepada rekan media Kabar Daerah Jawa Barat di sela sela kesibukannya di kantor Redaksi Kabar Daerah Jawa Barat, Senin (22/7/2019) , ” Saya melihat sebagai seorang pengamat sosial kemasyarakatan bahwa kabupaten Bekasi ini harus memiliki pemimpin yang digjaya dan memiliki Intelegensi tinggi, agar terjadi keseimbangan di Kabupaten Bekasi ini antara kepentingan masyarakat, pembangunan fisik, dan kepentingan golongan. Saat ini untuk pemerintahan Kabupaten Bekasi lebih banyak mementingkan golongan dan kelompok, contoh saja dalam pemilihan Cawabup yang tengah menjadi sorotan saat ini. Betapa kita lihat pro kontra yang mendukung dan tidak mendukung tentang Cawabup yang bukan dari pribumi kab. Bekasi. Menurut hemat saya Cawabup yang baik itu adalah bukan Cawabup yang dari pribumi atau non pribumi tapi orang yang mampu memberi kebijakan dan membantu Bupati untuk bekerja memberi kesejahteraan serta Edukasi yang positif untuk masyarakat Bekasi, bukan seseorang yang hanya memiliki kepentingan Politik, golongan, atau titipan belaka yang berujung pada intelegensi yang nol”.

” Banyak yang harus di selesaikan di Kabupaten Bekasi, contoh ;

1. Pengangguran yang angkanya terus naik dari tahun ketahun, padahal kabupaten Bekasi memiliki kawasan Industri terbesar di Jawa Barat.

2. Kemiskinan yang terus bertambah karena kurangnya pekerjaan.

3. Kebijakan sosial berupa jaminan kesehatan yang kalah dari daerah lain.

4. Kebijakan program Pendidikan yang masih menjadi sorotan besar.

5. Limbah Industri yang makin menambah pencemaran di lingkungan, ada beberapa sungai yang memang jelas pencemarannya antara lain, sungai CBL, Sungai sadang, dan aliran sungai Wangkal. Hal ini karena terlihat pengusaha lebih mendominasi Kebijakan Pemerintah Daerah ketimbang Undang undang lingkungan sendiri.

6. Bencana kekeringan yang tiap tahun melanda terutama wilayah selatan dan Utara kabupaten Bekasi.

Dan masih banyak lagi setumpuk permasalahan yang harus segera di selesaikan, jadi Saya harap jangan lagi Kabupaten Bekasi jadi Banjakan kelompok atau golongan yang berujung mengorbankan kepentingan masyarakat dan untuk masyarakat pilihlah pemimpin atau wakilmu di Dewan bukan berdasarkan money politik, pilihlah dengan akal sehat, Pemimpin yang mau bertanggung jawab kepada masyarakat banyak. Bukan pemimpin yang lebih memikirkan ego dan bagaimana mencari uang kembalian saat pemilu lalu”. Imbuh Yudiyanto.

Harapan Yudiyantho ini menjadi harapan seluruh warga Kabupaten Bekasi, Semoga kabupaten Bekasi menjadi Kabupaten yang Gamah Ripah Lohjinawi di tengah kehidupan zaman Fiksi dan Polemik ini. (red)