Kades Purbayani Diduga Kurang Koperatif Kepada Awak Media, Saat Diminta Konfirmasi Terkait Pemberitaan di Desanya

JABAR.KABARDAERAH.COM . GARUT — Semestinya seorang pemimpin mempunyai kepribadian yang luwes dan mampu mengaspirasi masyarakat, khususnya di daerah yang di pimpinnya,

Berbeda dengan Kepala Desa Purbayani Siti Julaeha Str S. Keb, Beliau  diduga kurang begitu memahami tatanan kepemerintahan dan kurang juga memiliki atau mempelajari ilmu komunikasi, yang seharusnya di miliki serta dipahami oleh seorang pemimpin suatu Desa.

Kepala Desa Purbayani, Siti Julaeha Str. S.keb

Hal dapat terlihat saat beberapa awak media yang sering mendatanginya untuk meminta konfirmasi seputar kemajuan dan kendala yang terdapat di desa yang di pimpinnya selalu menemui jalan buntu, ini terjadi karena Beliau tidak menemuinya dalam arti selalu menghindar.

Hal ini timbul spekulasi penilaian jangan-jangan Kades yang satu ini tidak mampu menjalankan roda kepemipinan pemerintahan desa tersebut, padahal Ia harusnya mengetahui adanya Undang-undang terkait Keterbukaan Informasi Publik nomor 14 Tahun 2008.

Forum Wartawan Garut selatan yang sering mendapatkan pengaduan dari awak media tentang perilaku dan sikap Kades itu terhadap awak media, yang terkesan cuek bebek dalam kata lain tidak ada niatan untuk bersinergi terlebih bermitra sebagai mana mestinya. Ini pun jadi pertanyaan didalam benak semua awak Media, Apa sebenarnya yang terjadi terhadap kebijakan kepemimpinannya?.

Pada Selasa (09/08/2022) awak media Kabar Daerah di dampingi oleh Dua media ibu kota, coba menyambangi Kantor Desa Purbayani guna melakukan konfirmasi dan bertemu dengan Kepala Desa ibu Siti Julaeha, Str S. Keb, untuk mempertanyakan terkait informasi tersebut, namun tidak berhasil bertemu, karena menurut stafnya Kades tidak ada di tempat.

Perangkat desa yang menerima kami pun ketika ditanya perihal kepala Desa yang kurang mampu menjalankan Roda kepemerintahan mengiyakan bahwa atasannya kurang bisa berkomunikasi dan bersosialisasi dengan masyarakatnya, bahkan segala keputusannya, selalu diputuskan sendiri tanpa mengedepankan saran pendapat bawahannya. Segala kebijakannya seringkali merepotkan dan membuat bingung bawahannya, keluh perangkat Desa tersebut.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah satu warga desanya saat awak media turun ke masyarakat Desa Purbayani untuk menginvestigasi.” Jangankan bisa mengelola desa dengan baik, bahkan PHBN pun tidak dilaksanakan. Bayangkan 17 agustus merupakan tonggak sejarah Negara Indonesia Kita ini, semestinya semua rakyat harusnya dengan antusias merayakan dengan berbagai kegiatan. Ini bisa terlihat di desa tetangga kita yang ada di Kecamatan Caringin, kelihatan berbagai kegiatan olah raga di laksanakan guna memeriahkan hari yang bersejarah tersebut, Tapi di Desa kami Purbayani sendiri sepi tidak ada kegiatan apa-apa,” ungkapnya.

“Seharusnya kepala desa lebih memahami arti dari pada kebangsaan, Pun’ begitu para perangkat yang ada seyogyanya memberikan masukan kepadanya,” tandasnya lagi

Hal senada dikatakan sebut saja Sandi yang merupakan masih warga Desa Purbayani,” Bahwa ibu Siti Julaeha, str S.keb selaku Kepala Desa kurang bisa bersosialisasi atau berbaur dengan masyarakat. Pun’ begitu dalam acara ke Agamaan Beliau juga jarang sekali terlihat, terlebih kalau menilai kinerjanya jangan kan’ yang agak rumit, Mengelola sampah pun Ia diduga tidak becus, bayangkan? Sampah pasar dibiarkan begitu saja tanpa ada solusi untuk membuangnya ke TPA, padahal retribusi tetap ditarik, begitu pun dari parkir kendaraan, saya kira cukup untuk membuat tempat pembuangan sampah akhir? L,” terangnya dengan nada kecewa.

Dikatakan pula,” Masyarakat Desa Purbayani dikhawatirkan akan krisis kepemimpinan dan krisis kepercayaan masyarakat, sinyal kearah sana sudah ada. Dimana ketua BPD telah mengajukan surat pengunduran diri, ini malapetaka bagi kelangsungan dan kemajuan Desa Purbayani, hal ini perlu dengan segera diambil langkah-langkah pasti, untuk mencari penggantinya dan hal apa penyebab pengunduran diri ketua BPD? Ini pasti ada apa-apanya,” pungkasnya.

(Didit)