DAERAH  

Kapolres Cirebon Polda Jabar Pimpin Apel Siaga Kamtibmas Jelang Pelantikan Presiden

JABAR.KABARDAERAH.COM . CIREBON – Bertempat di halaman Mapolres Cirebon, AKBP Suhermanto, S.IK.,M.S.I selaku Kapolres Cirebon memimpin apel siaga,dalam rangka antisipasi perkembangan situasi Kamtibmas menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di wilayah hukum Polres Cirebon, Sabtu (19/10/2019).

Apel siaga ini diikuti pejabat utama dan perwira Polres Cirebon, pleton gabungan staf, pleton Sat Sabhara Polres Cirebon, pleton Sat Lantas Polres Cirebon, pleton Sat Reskrim Polres Cirebon, pleton Sat Res Narkoba Polres Cirebon, pleton ASN Polres Cirebon.

Dalam amanat nya, Kapolres Cirebon memintak kepada seluruh personil jajan Polres Cirebon untuk meningkatkan pengamanan menjelang pelantikan Presiden pada tanggal 20 Oktober 2019 mendatang di Jakarta.

” Beberapa hari lagi kita akan menghadapi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, untuk itu tingkatkan kewaspadaan terhadap pergerakan massa ataupun terhadap kelompok-kelompok yang ingin menggagalkan pelantikan tersebut, tingkatkan kewaspadaan piket markas komando terkait telah diamankannya terduga teroris oleh Tim Densus 88 AT di wilayah hukum Polres Cirebon ” Ucap AKBP Suhermanto, S.IK.,M.S.I

Kapolres juga memberikan arahan terkait tahapan penggunaan kekuatan diantaranya, kekuatan yang memiliki dampak pencegahan yaitu kehadiran aparat Polri atau menunjukkan kendaraan dinas Polri ditempat pengamanan.

Sementara pengamanan melalui lisan atau komunikasi yaitu adanya komunikasi yang menunjukkan adanya kehadiran Polisi, dalam pengendalian masa tahap awal menggunakan tangan kosong yang lunak dengan kuncian tangan dan tidak menimbulkan cidera fisik. Apabila tahap awal tetap melawan, pengendalian masa menggunakan tangan kosong yang keras dengan bantingan atau tendangan yang melumpuhkan.

Selain itu apabila masa masih melawan, kemudian pengendalian masa harus menggunakan senjata tumpul seperti menggunakan gas air mata dan tongkat polisi. Apabila dengan senjata tumpul masa masih melawan, pengendalian masa menggunakan senjata api yang merupakan tindakan terakhir saat sudah membahayakan korban, masyarakat dan petugas.

( Humas / lukman )