Kendala Kegiatan UNBK, Penyediaan Sarana Dan Jaringan Yang Harus Jadi Perhatian Pemerintah

CIBARUSAH.KABARDAERAH.COM – Program kegiatan UNBK (Ujian Naaional Berbasis Komputer) di berbagai sekolah banyak sekali memiliki kendala, diantara nya jaringan yang lemah, kekurangan perangkat komputer, bahkan ada beberapa sekolah yang belum mandiri sehingga tergantung kepada sekolah lain yang lengkap perangkat komputer nya, sedangkan program UNBK sudah suatu kewajiban sesuai dengan aturan KEMENDIKNAS, namun sarana penunjang kegiatan belum memadai, diantaranya SMPN yang ada di wilayah kecamatan Cibarusah.

Ketika di jumpai di ruang kerja nya kepala sekolah SMPN 1 Cibarusah H.Agus arifin S.Pd mengatakan kepada reporter kabar daerah jabar Kamis 25/4/2019, ” untuk SMPN 1 Cibarusah sudah mandiri mengadakan kegiatan UNBK, walaupun masih ada penunjang kegiatan yang masih kurang, yakni perangkat komputer atau laptop, daya listrik, serta jaringan, tapi kami sudah antisipasi kekurangan nya, contoh kecil laptop, kami terpaksa pinjam dari siswa, guru, rekanan, dengan garansi bila ada kerusakan kita yang tanggung, bahkan kepada siswa pun kita tidak mengambil keputusan sendiri, ini hasil musyawarah dengan orang tua murid itupun jika yang punya. Selain itu kapasitas listrik kita tambah daya karena dengan adanya kegiatan UNBK otomatis daya listrik meningkat, sebelum nya kita sudah àjukan ke pihak PLN Alhamdulillah kebutuhan ini di penuhi, untuk SMPN 1 Cibarusah kita ada juga genset sebagai antisipasi lampu padam, begitu pula mengenai jaringan di SMPN 1 Cibarusah menggunakan TELKOM, karena jaringan optik nya masih lemah”, ungkap Agus.

Lebih lanjut, Agus menambahkan, ”kami sudah usul kan ke pemerintah kabupaten Bekasi terkait kendala ini, mudah-mudahan untuk tahun depan sudah siap segalanya, tentu nya bantuan penunjang kegiatan UNBK, seperti perangkat komputer itu yang kami harapkan”, pungkas Agus.

Hal senada di tuturkan kepala sekolah SMPN 5 Cibarusah DRS.Noval.M.Pd ketika di mintai pendapat nya mengenai kegiatan UNBK di sela sela waktu luang nya, ”karena terbatas nya perangkat komputer atau laptop kita bagi 3 sesi kelas pagi, siang dan sore, dari jumlah peserta 128, masing-masing 42, 43, 43, kita juga pinjam ke siswa hasil musyawarah, dan staf guru bahkan ke rekanan, karena kami ingin mandiri walaupun bisa di bilang kami SMPN 5 termasuk sekolah baru, tapi kami optimis bisa mengatasi kendala ini, mengenai penunjang kegiatan UNBK yaitu server kita menggunakan Indihome, dari TELKOM, saya berharap pemerintah kabupaten Bekasi menanggapi secara serius permasalahan ini, walaupun kami sudah usulkan dan respon nya positif, mudah mudahan tahun depan persoalan ini terealisasi, jadi kita tidak membebani siswa, termasuk jaringan fiber optik yang ada harus di optimalkan, walaupun peran masyarakat sangat di butuhkan untuk kemajuan pendidikan”, tutur Noval.

Sementara itu menurut Endang aktifis FREE MAN WATCH kepada kabar daerah jabar mengungkapkan,”mengenai persoalan dan kendala kegiatan UNBK, seyogyanya pemerintah kabupaten Bekasi menanggapi keluhan para kepala sekolah, terutama komputer atau laptop yang sangat vital untuk kegiatan ini, harus secepat nya di realisasi, untuk tahun depan harus nya kendala-kendala mengenai kegiatan UNBK tidak ada lagi, itu harapan kami selaku control sosial”, imbuh nya.(Abd.Syukur)