Ketua Kapayoen Kongkow Bareng Ketua Puncak Ngahiji dan Dewan Pembina BPPKB Banten Bahas Masa Depan Kab Bogor

BOGOR . JABAR.KABARDAERAH.COM — Pilkada semakin dekat, masing-masing pendukung semakin gencar turun ketengah Masyarakat untuk memperkenalkan jagoannya, tak terkecuali Relawan Jaro Ade Untuk Kabupaten Bogor.

Dalam kesempatan ini Jonny Sirait sebagai Ketua Jago Kapayoen (relawan Jaro Ade), Haji Ujang sebagai Ketua Puncak Ngahiji dan Ustaz TB. Agus Ketua Dewan Pembina BPPKB Banten, Jawa Barat mereka bertemu membahas masa depan Kabupaten Bogor, khususnya wilayah Bogor selatan.

Ketiganya ngopi bareng sembari membahas masa depan Kabupaten Bogor di kediaman Haji Ujang, Kampung Pasanggrahan, Desa Cisarua, Kecamatan Cisarua, Bogor, Selasa (20/8) petang.

Jonny Sirait yang didampingi Pengurus Jago Kapayoen, Edyson dan Hesty membuka diskusi tentang ketertarikannya mendukung H. Ade Ruhandi atau Jaro Ade.“ Misinya bagus, visinya keren. Dia ini wong bagus, maka aku mendirikan relawan Jago Kapayoen yang diambil dari kata Jaro Ade Bogor. Serta Kapayeon yaitu KAadilan-PAgeuh-nYOENda. Sosok ini yang kita butuhkan,” ungkap Jonny, sementara Haji Ujang dan Ustaz TB. Agus memanggutkan kepala tanda setuju.

“Jaro Ade saya kira orang yang mau bekerja mulai dari yang terbawah. Ia mantan Kepala Desa, hidup dan besar di keluarga sederhana, saya yakin dia mau merasakan penderitaan rakyat kecil dan merubahnya menjadi sebuah kesejahteraan bagi masyarakat,” timpal Jonny, yang berdarah Batak itu.

Sesaat tangan Jonny mengambil segelas kopi yang disediakan, Haji Ujang menambahkan, saat ini dirinya merasa prihatin dengan kondisi masyarakat kecil seperti pedangan asongan.“ Saya pengen nangis ketika melihat nasib para pedagang asongan. Mereka merasakan betul bagaimana hidup ditengah kesusahan. Mereka kemudian direlokasi ke Rest Area Gunung Mas. Apapun itu kita sangat apresiasi, niat baik dari Pemerintah Kabupaten Bogor membuat lebih tertata para pedagang,” tutur Haji Ujang.

“Namun alangkah bijak bila melakukan sebuah perencanaan untuk penataan pedagang asongan, harus melihat dari sisi aspek kultur masyarakat sekitar. Dimana masyarakat sudah terbiasa berdagang di trotoar atau tepi jalan. Maka hari ini, Bang Jonny menawarkan sosok Jaro Ade, saya sepakat. Mari kita tata Bogor Selatan melalui Jaro Ade,” tambah Haji Ujang, optimis.

Ia juga mengakui, pedagang asongan ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan apabila Jaro Ade terpilih pada Pilbup Bogor mendatang, sebagai Bupati Bogor periode 2024-2029.“ Para pedagang asongan sudah banyak mengadu pada saya atas keluhannya tersebut. Mereka berdagang di rest area yang ramai, tapi sepi pembeli karena harga dagangan menjadi lebih mahal akibat dituntut sewa kios yang mahal,” tandasnya.

Sementara itu, Ustaz TB. Agus menambahkan, harapan penataan Bogor Selatan dan kesejahteraan pedagang akan tertumpuk pada pundak Jaro Ade.
“ Inilah harapan kita kepada pak Jaro Ade bila kelak jadi Bupati Bogor. Beliau harus bisa membenahi wilayah Bogor selatan secara khusus para pedagang asongan. Ini PR (Pekerjaan Rumah) beliau kelak di wilayah selatan,” katanya.

“Dan kami berharap Jago Kapayoen bisa membawa aspirasi kami ini ke pak Jaro Ade dan syukur beliau bisa bertemu langsung dengan para pedagang asongan. Kami tahu pak Jaro Ade orang baik dan sangat perduli masyarakat pinggiran karena beliau lahir dari kampung kecil,” tandas Ketua Dewan Pembina BPPKB Banten, Jawa Barat itu. (Indri)