Klarifikasi Panitia Kurban Rp. 15 Ribu Per Kantong

JABAR.KABARDAERAH.COM . KOTA BEKASI — Ramainya pemberitaan video viral terkait penebusan Daging qurban ,Panitia qurban Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, akhirnya memberikan klarifikasi terkait video viral yang menunjukkan warga diminta membayar Rp. 15 ribu untuk mendapatkan daging kurban.

Tarmin, yang disebut sebagai bos panitia, menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi dan menjelaskan alasan di balik pungutan tersebut.

Video yang beredar pada Sabtu, 7 Juni 2025, memperlihatkan sejumlah warga di Cikiwul mengaku harus membayar Rp.15 ribu per kantong daging kurban sapi.

Salah seorang perekam video sempat bertanya kepada beberapa ibu-ibu yang baru saja menerima daging, dan mereka membenarkan adanya pembayaran tersebut.

Bahkan, salah satu ibu menyebut harus membayar Rp.45 ribu untuk tiga kantong daging.

Menanggapi sorotan publik dan viral nya video tersebut, Tarmin menjelaskan bahwa pungutan Rp15 ribu itu bukan untuk “menjual” daging, melainkan sebagai biaya operasional dan jasa bantuan dalam proses penyembelihan dan distribusi kurban.

Tarmin mengungkapkan, sapi kurban yang disembelih berasal dari seorang dermawan.

Ia berinisiatif mengajak warga, khususnya para pemulung yang selama ini sulit mendapatkan daging kurban, untuk turut serta dalam acara tersebut.

Musyawarah dengan masyarakat sebelum penyembelihan menyepakati adanya kebutuhan biaya untuk pemotongan, pekerjaan “mretel” (memisahkan daging dari tulang), dan konsumsi para pekerja yang membantu seharian penuh.

“Setelah kami bermusyawarah dengan teman-teman semua, menyampaikan bahwa untuk biaya pemotongan dan untuk pekerjaan mretel sapi itu, dan untuk makan teman-teman karena full dalam satu hari , jadi ber inisiatif, kami meminta bantuan sebesar Rp. 15 ribu, itu betul,” terang Tarmin, seraya menambahkan bahwa uang tersebut tidak sepenuhnya diambil melainkan secukupnya untuk keperluan tersebut.

Tarmin juga menegaskan bahwa tidak ada niat panitia untuk mencari keuntungan atau membuat kegaduhan. Ia mengaku bahwa pihak panitia menerima sapi kurban tanpa disertai dana bantuan operasional.

Atas insiden ini, Tarmin menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

“Mohon dimaklumi dan mohon dimaafkan. Karena telah membuat kegaduhan di wilayah khususnya Kota Bekasi, Kecamatan Bantargebang, Kelurahan Cikiwul atas keviralan ini,” jelasnya. (Ind)