JABAR.KABARDAERAH.COM . INDRAMAYU — Suhu politik di Kabupaten Indramayu semakin memanas setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu secara sepihak meminta pengosongan Gedung Graha Pers Indramayu (GPI) dan kini beralih ke Gedung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Indramayu.
Keputusan kontroversial ini memicu gelombang protes dan tudingan sikap arogan serta tebang pilih yang ditujukan kepada Bupati Lucky Hakim. Ketua DPC PDIP Kabupaten Indramayu, H. Sirojudin, membenarkan adanya surat pengosongan tersebut dan mengingatkan Bupati Lucky Hakim untuk tidak melakukan tebang pilih.
“Santai aja, kita ikuti alurnya harus ada sistem keadilan, karena jika tidak, saya akan lawan dengan kekuatan politik kami di dewan,” tegas Sirojudin, mengisyaratkan perlawanan serius jika keadilan tidak ditegakkan.
Pengosongan Gedung PDIP ini memicu pertanyaan besar di kalangan masyarakat Indramayu. Mengapa Pemkab Indramayu tiba-tiba gencar melakukan pengosongan gedung-gedung strategis ini? Apakah ada agenda politik terselubung di balik keputusan ini, atau dendam politik yang brutal dan merajalela yang berdampak pada kondusifitas daerah?
*Kronologi Pengosongan Gedung*
– Pemkab Indramayu meminta pengosongan Gedung Graha Pers Indramayu (GPI) yang menjadi markas bagi puluhan organisasi pers dan jurnalis di Indramayu.
– Kini, Pemkab Indramayu beralih ke Gedung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Indramayu.
*Reaksi dari PDIP*
– Ketua DPC PDIP Kabupaten Indramayu, H. Sirojudin, membenarkan adanya surat pengosongan tersebut dan mengingatkan Bupati Lucky Hakim untuk tidak melakukan tebang pilih.
– Sirojudin mengisyaratkan perlawanan serius jika keadilan tidak ditegakkan.
*Pertanyaan yang Muncul*
– Mengapa Pemkab Indramayu tiba-tiba gencar melakukan pengosongan gedung-gedung strategis ini?
– Apakah ada agenda politik terselubung di balik keputusan ini, atau dendam politik yang brutal dan merajalela yang berdampak pada kondusifitas daerah?. **Its**