Membangun Kab. Bekasi Dengan Ilmu Dan Smart Strong Leadership Management

JABAR.KABARDAERAH.COM . KAB. BEKASI – Proses tidak akan mengkhianati hasil, karena Kepemimpinan Nasional dan Kepemimpinan Daerah harus dibentuk dari sebuah proses panjang yang sistemik dan terukur, karena kepemimpinan instan hanya karena uang dan kesepakatan tidak akan menghasilkan prestasi dan kemaslahatan.

Konsep dasar pembangunan Kabupaten Bekasi adalah ide dan gagasan produktive yang inovative, kreative dan konstruktive agar mampu menciptakan Peradaban Bekasi yang Prestative, Sabtu (20/062020).

Budiyanto, S.Pi anggota DPRD Kabupaten Bekasi Berbicara,” Untuk itu diperlukan energi dan kekuatan yang alamiah, terukur, sistemik dan terarah untuk memastikan arah dan tujuan pembangunan yang berbasis kemanuasiaan, keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan seluruh masyarakat Bekasi”.

Bekasi kaya akan sumberdaya alam hayati dan juga sumberdaya buatan. Kedua sumberdaya tersebut kekuatan yang saling menopang dan saling sinergi jika dikelola dengan ilmu dan pengetahuan yang komprehensive.

” Menjadi pemimpin Kabupaten Bekasi yang heterogen, ekonomi tingkat tinggi dan dinamika sosial politik yang perlu pengelolaan khusus diperlukan karakter kuat yang mampu mengendalikan secara tegas, terukur dan terkoordinasi,” Ucapnya.

“Smart Strong Leadership Manajement merupakan faktor utama yang sangat dibutuhkan dalam mengelola dan mengendalikan Kepemimpinan di Kabupaten Bekasi. Tidak cukup hanya orang kaya yang harus jadi pemimpin di Bekasi, karena faktanya bukan uang pemimpin itu yang bisa menyelesaikan masalah Bekasi, tapi banyak faktor lainnya yang harus menjadi sumber kekuatan seorang pemimpin untuk menyelesaikan sumber dan berbagai permasalahan tersebut.

Semoga 2022 akan lahir dan terpilih Paket Pemimpin Bekasi yang saling asah saling asih dan saling asuh dengan ilmu dan kecakapannya sebagai pemimpin yang bisa memastikan maju kotanya dan bahagia masyarakatnya.

“Kepemimpinan harus dipersiapkan dengan matang jangan sampai tercipta dari sebuah proses kecelakaan dan keterpaksaan,” Tegasnya.

(Sule)