OPINI  

Menimbang Maraknya  Wisata Religi 

Oleh: Yuyun Suminah A. Md

(Seorang Guru dan Pegiat Literasi di Karawang)

JABAR.KABARDAERAH.COM . OPINI — Wisata biasanya identik dengan kegiatan perjalanan menuju tempat tertentu seperti pemandangan alam yang alami maupun pemandangan buatan dengan campur tangan manusia dan lainnya.

Adapun, tujuannya tidak lain adalah untuk hiburan atau berekreasi. Namun kini wisata tak melulu soal rekreasi, wisata religi yang saat ini marak dibangun menjadi salah satu pilihan bagi warga untuk dikunjungi.

Sementara itu, wisata religi yang banyak dikunjungi diantaranya makam Sunan Gunung Jati yang ada di Cirebon Situ Lengkong Panjalu, dan Pamijahan di Tasikmalaya Jawa Barat, pada bulan-bulan tertentu antusias masyarakat tinggi untuk berziarah ke sana, dan masih banyak lagi wisata religi yang ada di Jabar.

Melihat antusiasme warga untuk berwisata religi, maka dianggap perlu untuk membuat sebuah konsep agar terorganisir dengan baik, hal itu disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengungkapkan, ” Saat ini Jabar tengah mematangkan pengembangan wisata religi yang lebih terkonsep. Wisata religi memiliki potensi ekonomi yang tinggi bila ditata dengan baik. Kami pernah menghitung, wisata religi itu nilai ekonominya tinggi sekali,” RadarCirebon (21/01/22)

Berkaitan dengan pengembangan wisata religi tersebut, ternyata tidak lepas dari sudut pandang ekonomi. Jika benar konsep tersebut tujuannya hanya dinilai dari segi ekonominya semata justru yang dikhawatirkan aspek religiusitas dikapitalisasi agar bisa menghasilkan profit sehingga mengakselerasi ekonomi masyarakat. Besar kemungkinan hal ini memberi peluang kepada para pemilik modal untuk membuka bisnisnya di area wisata religi seperti Resto, penginapan dan lainnya.

Menurut cara pandang kapitalisme yang diadopsi saat ini, menjadi hal yang lumrah wisata religi pun dijadikan aspek untuk mendulang materi, lebih memprioritaskan dari sisi nilai ekonominya dari pada aspek religinya.

Padahal dalam Islam yang pengaturannya mencakup semua aspek kehidupan selain mengatur prihal ibadah termasuk mengatur bagaimana konsep sebuah wisata religi. Sebuah konsep wisata dalam Islam bukan untuk mencari profit namun jauh dari sekedar itu yaitu untuk tadabur ayat-ayat Allah SWT.

Seperti berziarah ke makam-makam orang soleh dan solehah yang berjasa kepada bangsa dan agama akan dijadikan pengingat bahwa kelak manusia pun akan merasakan kematian.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).

Sehingga wisata religi ini akan menciptakan ketakwaan kepada Allah SWT dengan merenungi bahwa Allah Maha segalanya. Wallahua’lam.