JABAR.KABARDAERAH.COM . KAB. BEKASI — Sungguh mencengangkan dan miris, menurut sumber yang dapat dipercaya, lebih dari 80 Perusahaan yang berada di beberapa kawasan di Kabupaten Bekasi hengkang keluar dari Kabupaten Bekasi, Kamis (8/5/25).
Disaat daerah lain dan Pemerintah pusat sedang gencar-gencarnya menarik Investor untuk melakukan Investasi, justru di Kabupaten Bekasi yang terkenal memiliki kurang lebih 11 kawasan Industri dan hampir kurang lebih 10 ribu Perusahaan malah saat ini menyusut sedikit demi sedikit.
Apakah mungkin faktor mulai terasa beratnya berinvestasi di tanah Bhagasasi ini? Atau ada kepentingan-kepentingan yang membuat mereka resah menanamkan investasi di Kabupaten Bekasi. Hal ini menjadi ujian berat bagi Pemerintahan Kabupaten Bekasi yang baru Bang Ade Koswara Kunang dan Wakil nya Dr Asep.
Seorang sosial kontrol Masyarakat Yudiyantho P Suteja yang merupakan Pimpinan Central Media Bangkit Group dan juga Ketua Koordinator DPP DHN P-KPK Pepanri prihatin dengan informasi tersebut.
Dalam wawancaranya dengan Media, saat ditemui di Kantor Wangsa Pertala Cendikia yang beralamat di Wisma Korindo Lt. 6 Pancoran Jakarta Selatan mengatakan,” Bila benar informasi tersebut maka siap-siap Kabupaten Bekasi akan menciptakan gelombang pengangguran yang naik dengan signifikan. Hal itu bisa kita hitung dari jumlah rata-rata yang bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut, misalkan kita ratakan perusahaan-perusahaan tersebut menampung kurang lebih 5000 orang Karyawan, maka dapat dipastikan nanti ada sekitar 400 ribu Pengangguran yang akan menambah jumlah pengangguran yang memang sudah ada dengan angka sekitar 142 ribu Orang (red. Pusat BPS Kab. Bekasi), belum lagi ditambah ada sekitar 423 ribuan orang lulusan baru (red. Pusat BPS Kab. Bekasi). Jelas hal itu merupakan tantangan bagi Pemerintahan baru Bang Ade Koswara dan Dr. Asep,” terangnya.
” Saya menduga ada beberapa faktor yang menyebabkan 80 perusahaan tersebut akhirnya akan hengkang dari Kabupaten Bekasi, Yang pertama merasa tidak amannya berinvestasi di Kabupaten Bekasi karena banyaknya tekanan yang mereka alami, baik dari dugaan pungli yang besar, iklim sosial Masyarakat yang rentan, tak ada kebijakan yang memberikan peluang kenyamanan serta keamanan kedepannya, dan tentunya adanya dugaan oknum-oknum pejabat yang memanfaatkan perusahaan-perusahaan tersebut untuk mendapatkan keuntungan sepihak atau kelompok nya. Hal ini tentunya harus segera disikapi dan Pemkab Bekasi segera mengambil sikap, demi kenyamanan Investasi di Kabupaten Bekasi,” tuturnya.
” Gubernur Jawa Barat Sendiri Kang Dedi Mulyadi (KDM) selalu mendorong setiap daerah di Jawa Barat segera membuat kebijakan yang berkeadilan bagi para Investor demi terciptanya Investasi yang aman, nyaman dan terlindungi, sehingga dapat menarik investasi sebanyak-banyaknya di Kabupaten Bekasi, sebelum terlambat,” harapnya.
” Jadi yuk warga Bekasi, kita sama-sama bersama Bupati dan Wakil Bupati yang baru, bebarangen untuk menjaga Kabupaten Bekasi tetap kondusif, aman dan nyaman agar dapat menciptakan iklim investasi yang positif untuk menarik investasi masuk ke Wilayah daerah Kabupaten Bekasi,” pungkasnya. (kontributor Kab. Bekasi/red)