Pahlawan yang Terlupakan Di Cabang Sepeda Pada Asian Games 1962

Sukabumi, jabarkabardaerah.com -Bikers sekarang menjamur, pada Asian games kita dapat medali emas.
TAPI ADA YG TERLUPAKAN OLEH KITA SEMUA TERMASUK MENPORA , Siapa pemegang medali emas pada Asian Games pertama kali th 1962 di cabang sepeda ?

Pada hari Minggu 2 September 1962 ..
*Hendrik Brocks* meraih medali emas untuk nomor Individual Open Race 180 km.
Minggu siang cerah 2 September 1962 jembatan Semanggi penuh dengan sorak sorai penonton, ketika lelaki bertubuh 172 cm mengayuh sepeda balapnya memasuki garis finish sambal mengacungkan tinjunya. Hendrik Brocks,baru berusia 21 tahun ketika meraih emas nomor Individual Open Race sejauh sekitar 180 km dengan catatan waktu 5 jam 58 menit 57,3 detik di Asian Games 1962 Jakarta.

Dari arena balap sepeda sejarah mencatat Indonesia meraih tiga emas, ketiganya melibatkan nama Hendrik Brock. Pria kelahiran Sukabumi 27 Maret 1941 ini meraih emas tidak saja pada nomor Individual, tetapi memberikan konstribusi bagi Indonesia medapatkan emas nomor Team Road Race dan Team Trial bersama rekan-rekannya Hamsin Rusli, Wahyu Wahdini dan Aming Priatna.

Dia lah yg jadi pionir olah raga sepeda di Indonesa yg menyumbangkan 3 medali emas, yang saat ini usianya sudah 77 th dan memerlukan bantuan perawatan dari pemerintah , karena mengalamI kebutaan dan diabetis. Hendrik yang pertama kali Menjuarai Oahraga balap Sepeda yang membuat harum nama baik Indonesia ditingkat Asia.
*HENDRIK BROCKS*, ketika KD menjumpainya dikediamanya yang beralamat di
Gg. Rawasalak, Jalan Bhayangkara Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi .Hendrik Brock, cuma mengeluarkan ucapan,” saya hanya minta jangan dilupakan saja, karena hingar bingar Asian Games saat ini membuat Beliau teringat kembali Asian Games pada masa itu”, ucapnya dengan lirih. Hendrik Btock Pemecah Rekor pertama di Asian Games Mewakili Indonesia pada waktu itu. Saat ini Beliau dalam keadaan sakit. Namun tak satupun dari Pihak aparatur pemerintah yang peduli untuk menjenguk atau bersimpati. ” Mana perhatian dari pihak Pemangku kebijakan Olahraga khususnya DISPORA Tau lupa tau memang ga tau, ” lanjutnya lirih.

Reporter Yudi Suyudi
Subkorwil Sukabumi

Tinggalkan Balasan