DAERAH  

Petani Bantarujeg Sukses Hijaukan Pertanian di Majalengka Melalui Bibit Jagung Varietas R7

MAJALENGKA . JABAR.KABARDAERAH.COM – Bibit jagung varietas Raja 7 (R7) sukses menghijaukan lahan pertanian di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya tanaman jagung yang berhasil dipanen di Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka.

Menariknya, gagal panen akan terjadi di wilayah tersebut jika menggunakan bibit varietas lain, karena banyaknya hama bulai atau hama putih yang merupakan musuh utama tanaman jagung.

Suksesnya tanaman jagung yang berhasil ditanam membuat para petani sumringah dan mendapatkan keuntungan berlebih daripada musim panen sebelumnya.

Adapun, bibit varietas R7 merupakan bibit jagung yang dikembangkan oleh perusahaan pembenihan Restu Agropro Jaya Mas yang secara konsisten melakukan pengembangan benih jagung guna menunjang optimalisasi hasil panen petani jagung.

Salah satu petani yang telah memanen jagung R7, Udin (45) mengaku, mendapatkan dampak positif saat dirinya menanam jagung menggunakan bibit R7.

Sementara, ia merasa rugi ketika menanam jagung di tempat yang sama namun menggunakan bibit varietas lain.

“Saya kan nanam 2 jenis R7 dan varietas lain, namun hanya R7 yang tumbuhnya bagus, varietas yang satunya terserang hama putih, tanaman mati setelah ditanam 1 bulan,” ujar Udin saat berbincang disela-sela panen, Jumat (21/7/2023).

Lanjut Udin, selain tahan terhadap hama bulai, hasil panen jagung dari benih R7 dianggap lebih melimpah.

Sehingga ,diprediksi dapat menghasilkan jagung kering pipil 7 ton per hektar lahan tanam.

“Ini hasil panen yang menggembirakan, saya juga tidak menyangka akan menuai hasil maksimal dengan benih ini,” ucapnya.

Sales Manager PT Restu Agropro Jaya Mas Area Jawa Barat, Heldiana menjelaskan, benih R7 yang dikembangkan diformulasi khusus untuk toleran terhadap hama bulai.

Bukan hanya itu, benih jagung R7 tersebut juga memiliki tiga varian yang dapat disesuaikan dengan lahan tanam.

“Benih jagung R7 ini tentunya telah melalui banyak perlakuan sehingga toleran terhadap hama bulai, selain memiliki tiga varian disesuaikan dengan kontur lahan tanam kering basah dan tadah hujan,” jelas Heldiana.

Selain itu, dengan benih R7 varian Gold, jagung yang idealnya ditanam di dataran rendah berhasil dibudidayakan di dataran dengan ketinggian lebih dari 1000 MDPL.

“Kita juga akan meluncurkan varian baru, R7 Union yang diformulasikan agar biji tongkol lebih merah dan jarak tanam lebih rapat, tentunya dengan varian ini produktif petani jadi lebih meningkat,” katanya.

Sementara, Kasi Palawija Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Majalengka, Dudin Suryadin mengakui, pengembangan benih sangat sulit di petani Majalengka saat ini.

Untuk itu, perusahaan pembenihan jagung sangat diharapkan mampu untuk membantu petani dalam mencapai produktivitas hasil pertanian jagung.

Penanaman jagung dicanangkan DKP3 Majalengka sebagai komoditas pertanian pengganti padi di musim tanam ke-3 guna mengoptimalkan lahan tanam yang ada.

“Apalagi proyeksi lahan baru jagung di Kertajati, jatitujuh, Sindang, Sindangwangi, Cigasong, Sukahaji, Kecamatan Majalengka,” ujarnya. (rls/yan)