Foto judul ; Yudiyantho P Suteja Pimpinan Central Media Bangkit Group dan Ketua Koordinator DPP DHN P-KPK Pepanri.
JABAR.KABARDAERAH.COM . BEKASI — Dalam Statementnya didepan Mahasiswa Mahasiswi Universitas Pakuan (Unpak) Bogor sebagaimana diunggah melalui kanal YouTube UNPAK TV, pada Selasa, 24 Juni 2025. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) menyinggung tidak perlunya jajaran Pemerintahan bekerjasama dengan unsur Media.
Hal tersebut ditanggapi serius oleh Pimpinan Central Media Bangkit Group yang juga merupakan Ketua Koordinator DPP DHN P-KPK Pepanri Yudiyantho P. Suteja, dalam sesi wawancaranya dengan Media dalamĀ menanggapi Statement KDM tersebut di kediamannya. Cibitung (30/06/25).
” Gubernur Jawa Barat dalam hal ini jelas membuat Statement yang kurang bijaksana, Saya rasa dalam hal ini Beliau (KDM) harus terjun lagi kelapangan dengan lebih teliti. Selain Beliau harus terjun lagi lebih teliti di lapangan, Beliau juga jelas telah menabrak isi dari UU Pers dan Falsafah Demokrasi serta UU Informasi Keterbukaan Publik,” Tegas Yudi.
” Saya ini pendukung garis keras kebijakan-kebijakan Beliau yang Pro Rakyat, tapi saya pun akan mengkritisi kebijakan Beliau yang tidak sejalan dengan UU dan Demokrasi, termasuk statemen Beliau sebagai pejabat Publik berbicara di depan audents para Mahasiswa Mahasiswi di Universitas Pakuan Bogor. Hal ini jelas bentuk dari bagian pembunuhan karakter terhadap Demokrasi, dan kembali kepada Budaya Asal Bapak Senang (ABS). Kalau itu pernyataan KDM dituruti oleh seluruh Pejabat Publik maka yang terkontenkan dan yang dipertontonkan hanya yang bagus-bagus saja, tanpa mau mengakui kekurangan dari pada tingkah laku serta perbuatan Pejabat-pejabat publik tersebut,” jelasnya.
” Jadi tolong untuk Bapak Gubernur Jawa Barat KDM “Bapak Aing”, jangan mengajarkan para pejabat publik itu menjadi orang-orang yang Munafik. Karena tanpa media, dapat dipastikan tak kan’ tersorot itu kebobrokan Mereka. Jangan nanti saat Media kembali mempertontonkan ke Bobrokan mereka para pejabat publik, Media dianggap tendensius dan dilaporkan ke APH, padahal dalam kenyataannya banyak yang seperti itu loh, pejabat dibawah Anda “Bapak Aing”. Depan Anda bermanis muka, dibelakang Anda, uang negara di garap, mau bukti ?!? Makanya tanya dan dekat dengan Media,” ujarnya sambil tersenyum.
Yudi juga sangat menyesalkan statement seorang publik figur atau pejabat publik yang asal-asalan dalam menarasikan sesuatu. Media secara harpiah nya tidak perlu bekerja sama dengan instansi Pemerintahan atau pun Dinas, namun dalam aktualisasinya saat para pejabat atau instansi tersebut didapatkan ada masalah atau didapati temuan oleh Media, maka para Pejabat atau Instansi tersebut lah yang malah meminta kerjasama kepada Media, ungkap Yudi.
Dalam sesi wawancara terakhirnya Yudiyantho P Suteja mengatakan sambil tersenyum, Bahwa para pejabat dan instansi dibawah KDM tidak seputih Baju dan Ikat Kepala yang dipakai ” Bapak Aing “. (*)