Polisi Dan TNI Di Sukabumi Melakukan Kegiatan Simulasi Mencegah Demo Anarkis Menjelang Pemilu.

SUKABUMI, jabarkabardaerah.com – Personel Polri-TNI menggelar simulasi pengamanan Pemilu di Sukabumi. Dalam skenario simulasi, puluhan massa simpatisan dari salah satu partai politik mendatangi kantor KPU Kota Sukabumi, mereka memprotes hasil Pileg dan Pilpres yang dinilai mengecewakan. 

Aksi yang awalnya damai tiba-tiba berujung kericuhan. Para pedemo yang datang ternyata telah menyiapkan balok kayu dan batu. Aparat memperingatkan massa agar tidak bertindak anarkis. Namun peringatan itu tidak digubris.

Mereka semakin beringas dan mulai menyerang dan menimpuk aparat keamanan menggunakan balok kayu dan batu. Tim pertama yang merupakan negosiator kemudian mundur berganti pasukan lapis kedua menahan laju pergerakan massa.

Tidak terima langkahnya dihentikan massa kemudian menyerang personel yang dilengkapi tameng dan tongkat pemukul. Massa terus merangsek berusaha masuk ke dalam kantor KPU, melihat situasi itu lapis ketiga pengamanan muncul membawa peralatan gas air mata dan senjata berpeluru karet.

Pedemo semakin terdesak saat kendaraan water canon datang ke lokasi dan langsung menyemprotkan air bertekanan tinggi. Semprotan air itu membuat para demonstran kocar-kacir berlarian. Petugas bergerak cepat mengamankan provokator penyerangan. Lalu tim medis bergerak menyelamatkan sejumlah pedemo yang terluka dan menariknya ke dalam mobil ambulans untuk penanganan medis.

“Hari ini kita melibatkan 370 personel gabungan dari TNI dan Polres Sukabumi Kota, untuk kekuatan TNI sendiri kita bersama Yonif dan bantuan backup dari Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi. Dalam skenario ini selain membubarkan massa ada tim juga tim yang mengamankan kotak suara dan komisioner KPU untuk dibawa ke tempat yang aman,” kata Dandim 0607 Sukabumi Letkol (Inf) Mujahidin kepada awak media, Kamis (7/2/2019).

Mujahidin menegaskan pihaknya mengedepankan sinergitas antara TNI dan Polri bagaimana dua kesatuan tersebut bisa bahu membahu melakukan pengamanan-pengamanan yang diperlukan ketika aksi anarkis nantinya benar-benar terjadi.

“Kita kedepankan sinergitas TNI Polri dalam melakukan pengamanan aksi, tapi kita sama-sama berdoa semoga semua tahapan berjalan dengan kondusif. Ini hanya bentuk antisipasi dan mengecek sejauh mana kesiapan personel menghadapi kejadian seperti ini, intinya kami dari TNI dan Polri selalu siap kapanpun dibutuhkan ketika ada gangguan-gangguan keamanan,” tutur Mujahidin. (Red. jabarkabardaerah.com)