BOGOR . JABAR.KABARDAERAH.COM — Pemerintah Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor bekerjasama PT. Hutama Karya Infrastruktur (HKI), dan Konsultan Amdal mengadakan sosialisasi dan konsultasi publik pembangunan ruas Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat, Di kabupaten Bogor, kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat. Kamis (3/10/2024).
Sosialisasi dan konsultasi publik yang dipusatkan di aula kantor Kecamatan Cileungsi ini, diikuti oleh Kades Dayeuh berikut lembaga Desa, Kades Situsari Berikut lembaga Desa, Kades Jati Sari berikut lembaga Desa, Kades Cipeucang berikut lembaga desa, Kades Mampir yang diwakili Sekdes dan lembaga Desa, Camat Jonggol dan jajarannya Kades Sukamanah dan lembaganya serta tokoh masyarakat dari semua desa yang di undang dari kecamatan Cileungsi dan Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor.
Camat Cileungsi Adi Hendryana menyebutkan, sosialisasi yang diikuti oleh Kapolsek Cileungsi atau perwakilan dan juga Kapolsek Jonggol, Danramil Jonggol dan Danramil Cileungsi atau perwakilan serta seluruh tamu undangan dari dua kecamatan dan dari pihak HKI selaku Kontraktor dan Konsultan Amdal pembangunan ruas Jalan Tol Sentul Selatan- Karawang Barat Sepanjang 61,5 Kilometer.
“Sosialisasi dan konsultasi ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat dan calon pemilik lahan yang terdampak pembangunan jalur tol sekaligus konsultasi publik tentang dampak positif dan negatif terhadap masyarakat, tentunya kami selaku masyarakat Cileungsi, karena memang jalur Tol Sentul Karawang ini melampaui Lima (5) Desa di kecamatan Cileungsi, sangat bersyukur ini lebih mempermudah arus Cileungsi menuju Jakarta dan sebagainya, bisa juga mengurai kemacetan dari Cileungsi menuju Jonggol dan Jakarta”, ujarnya usai Rapat Sosialisasi.
Menurutnya pihaknya berharap keberadaan tol ini akan membawa dampak positif walaupun juga banyak dampak negatif nya oleh karena itu pada kesempatan sekarang di konsultasi publik ini kita berharap masyarakat bisa menyampaikan hal-hal yang menjadi uneg-uneg nya ketika memang terjadi pembebasan tol, bisa disampaikan kepada konsultan supaya nanti tidak terjadi mis komunikasi ketika akan dimulai pembangunan,
“Tol ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan karena kita sudah ada ruas jalan tol Cimanggis-Cibitung, sementara untuk arus Cileungsi-Jonggol sampai hari ini masih macet, Mudah-mudahan meskipun bukaannya informasinya nanti memang tidak di Cileungsi tapi di Jonggol, paling tidak nanti masyarakat Jonggol atau sekitar Jonggol yang berbatasan dengan Cileungsi bisa lebih cepat menuju Jakarta atau Bandung dan lain sebagainya”, terangnya.
Lanjutnya,” Di kita ada lima Desa, Desa Situsari, Desa Cipeucang, Desa Dayeuh, Desa Jati sari dan Desa Mampir, Untuk luas belum tadi belum disampaikan secara rinci, tapi untuk panjang 61,5 Kilometer Panjang tapi itu kan beberapa kecamatan untuk kecamatan Cileungsi belum tau pasti”.
“Harapan kami masyarakat terhadap pembangunan tol ini cepat dilaksanakan jangan sampai seperti yang lainnya berlarut-larut sehingga warga lama menunggu”, ucapnya.
“Mudah-mudahan ini ada percepatan karena masyarakat sangat berharap jangan sampai digantung dan bermasalah oleh ulah makelar-makelar yang membuat kisruh sehingga menganggu proses pembangunan, dan saya akan terus berkomunikasi dengan para kepala desa untuk mengantisipasi hal ini sehingga tidak terjadi”, ungkapnya.
Sementara itu salahseorang tokoh masyarakat di Wilayah kecamatan Cileungsi H Ahmad Yani mengatakan, terkait dengan rencana pembangunan jalan tol Karawang Barat sampai Sentul Selatan, masyarakat wilayah kecamatan Cileungsi khususnya Desa Dayeuh itu setuju dan mendukung dengan adanya pembangunan jalan tersebut.
“Tapi Harapan kami dari masyarakat, adalah pembangunan jalan raya itu memberikan manfaat perekonomian kepada masyarakat baik pekerjaan maupun manfaat ekonomi yang lain itu yang pertama yang kedua setiap pembangunan jalan tol itu akan berdampak ke berbagai permasalahan sosial misalnya itu adanya kadang-kadang longsor banjir kemudian akses jalan itu suka kontraktor suka tidak memperhatikan itu”, katanya.
Jadi kata Yani,” Mohon dibantu untuk hal-hal tersebut agar tidak terjadi permasalahan dampak sosial di masyarakat, Kami dari Desa Dayeuh khususnya itu memohon dari kepada pihak PT. Hutama Karya Infrastruktur selaku yang memimpin konsorsium 3 perusahaan itu untuk membangun akses jalan Kabupaten dari yang Cimanggung SD Babakan 2 itu, sampai dengan Desa Mampir melewati itu tanah yayasan Purnabakti Pertiwi dan itu sangat penting untuk mengurai kemacetan apabila terjadi kemacetan yang terjadi di wilayah jalan raya Narogong, pasar Cileungsi dan Perapatan”, tuturnya.
Ia menambahkan yang ketiga adalah dalam operasionalnya itu bisa menerima warga masyarakat di lingkungan yang terlewati oleh akses jalan tersebut kalau bisa sih intersin pintu tol nya itu melalui wilayah kami keinginan seperti itu nanti juga biasanya intersin itu akan berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat terutama masyarakat yang UMKM.
“Apabila terjadi masyarakat desa Dayeuh khususnya diberikan akses manfaat kalau terjadi rest area, rest area yang dibangun oleh konsorsium PT Hutama Karya Infrastruktur itu caranya itu disediakan untuk UMKM untuk masyarakat yang terdampak akses tersebut itu”, tutupnya.
Untuk diketahui, bahwa kegiatan ini adalah Sosialisasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Untuk kajian mengenai dampak penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggara Usaha dan Kegiatan. (ind)