Seringnya Kecelakaan Kendaraan Bermotor Sampai Memakan Korban Jiwa, Akibat Banyak Lubang Besar di Jalan Nasional Cibadak-Pelabuanratu 

JABAR.KABARDAERAH.COM . SUKABUMI — Kembali terjadi kecelakaan akibat banyaknya lubang yang cukup besar di jalur jalan Nasional antara Cibadak – Pelabuanratu, seperti halnya yang di alami oleh salahseorang warga pagi ini ada hari Senin 2 Juni 2025, arah Pelabuanratu.

Akibat lubang besar Pengendara motor tersebut jatuh, sehingga mengalami luka yang cukup parah, korban terdiri dari dua orang. Kecelakaan yang berlokasi di kampung Cijambe desa Bantargadung kecamatan Bantargadung.

Lalu oleh warga korban dibawa ke Puskesmas terdekat. Menurut warga lagi seminggu sebelumnya juga ada yang menjadi korban akibat jalan yang rusak.

Warga dan para pengendara berharap adanya perhatian dari pemerintah pusat untuk memperbaiki jalan yang sudah tidak layak lagi bagi jalan Nasional jalur Cibadak – Pelabuanratu.” Akibatnya sering pengendara mengalami kecelakaan,” kata seorang warga.

Warga berharap adanya pemerataan pembangunan diantaranya jalan raya Cibadak-Palabuanratu yang nampak tidak seperti jalan ke daerah lain, yang memang layak untuk disebut jalan Nasional.

Menurut salahseorang tokoh Masyarakat sekitar, mengatakan kepada rekan Media,” Kadang memang ada pemeliharaan jalan tapi paling kekuatan jalan hanya sebulan, terus sudah hancur lagi. Saya melihat disisi lain kurangnya pengawasan dari pihak terkait, seperti dari PUPR sehingga dalam melaksanakan pekerjaan seperti asal-asalan dan kualitasnya pasti tidak baik,” ungkap tokoh Masyarakat tersebut dengan nada kesal

Memang dapat kita ketahui bahwa Anggaran jalan nasional dari Kementerian PUPR pada tahun 2025 adalah Rp 32,31 triliun. Anggaran ini dialokasikan untuk Ditjen Bina Marga, yang fokus pada peningkatan kapasitas dan preservasi infrastruktur jalan dan jembatan nasional.

*Rincian Anggaran:

Infrastruktur jalan: Rp 10,12 triliun
Infrastruktur jembatan: Rp 5,28 triliun
Preservasi rutin dan revitalisasi jalan dan jembatan nasional: Rp 8,92 triliun. (Asep SH)