Timbunan Sampah Setinggi Gedung Pencakar Langit di TPST Bantar Gebang Makin Mengkhawatirkan

JABAR.KABARDAERAH.COM . BEKASI — TPST Bantar Gebang yang berada di daerah wilayah Bantar Gebang saat ini kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, dapat dilihat langsung oleh kasat mata bahwa ketinggian volume sampah yang ada di TPST tersebut sudah mencapai kurang lebih 40 meteran seperti yang dikutip oleh CNN Indonesia (28/06/22).

Ketinggian tersebut sama saja seperti, ketinggian gedung pencakar langit 16 lantai. Hal tersebut diketahui dari informasi di akun Instagram Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, @dkijakarta. Oleh karena itu, Pemprov DKI mengaku butuh Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara (FPSA) untuk meringankan beban TPS Bantargebang.

Tingginya Volume sampah yang masukĀ  dari DKI Jakarta yang cukup besar dan kurangnya pengelolaan yang Ideal dari bagian pengelolaan di TPST Bantar Gebang, menjadi bentuk kekhawatiran tersendiri. Bisa jadi suatu saat timbunan sampah tersebut menjadi bencana yang berbahaya untuk Masyarakat sekitar, Bencana tersebut bisa berupa longsor dan kebakaran yang pernah terjadi sebelumnya.

Pemprov DKI pun turut berfikir keras terkait melonjaknya Volume sampah di TPST Bantar Gebang, sebab DKI merupakan konsumen utama di TPST Bantar Gebang. Akhirnya Pemprov DKI mengakui membutuhkan FPSA untuk meringankan beban TPST Bantargebang. FPSA dapat mengelola sampah di tingkat menengah dan pemrosesan akhir.

Selain itu, FPSA juga bisa mengolah banyak sampah dalam waktu singkat atau mereduksi volume sampah minimal 70 hingga 90 persen, yang pada akhirnya dapat mengurangi beban TPST Bantar Gebang.

Yudiyantho (Humas LSM GPRI DPD Bekasi)

Ini menjadi sorotan Yudiyantho salah seorang kontrol sosial dari LSM GPRI Bekasi, saat ditemui tim Media Kabar Daerah regional Jawa Barat di kediamannya di Cibitung, Kab. Bekasi (28/06/22).

Dalam wawancaranya, Beliau mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bekasi harus konsen dengan keadaan seperti ini, jangan sampai ini menjadi bencana sosial.” Sepengetahuan saya kucuran dana dari DKI untuk pengelolaan sampah di TPST Bantar Gebang sangatlah besar, namun dapat kita lihat saat ini, Dana itu sepertinya tidak dikelola secara maksimal oleh pemerintah Kota Bekasi. Malah kalau kita cermati dana tersebut diduga malah menjadi bola panas, menjadi sarana kepentingan kelompok, dan rebutan serta sumber kekisruhan dari mulai tingkat atas sampai tingkatan bawah di Pemerintahan Kota Bekasi”.

” Jadi saya rasa Pemkot Bekasi harus lebih konsen lagi untuk masalah Volume Sampah yang sudah melebihi ambang kekhawatiran di TPST Bantar Gebang. Disini Dinas LH Kota Bekasi harus sigap terutama dalam melakukan pengolahannya, jangan Dinas LH seperti penonton yang sepertinya tutup mata dengan kejadian tersebut, Lebih baik kita mencegah bencana yang bisa jadi suatu saat terjadi, dari pada akhirnya bencana sudah terjadi baru sibuk menanganinya,” pungkasnya. (Sumber : CNN // Robi)