DAERAH  

Truck Pengangkut Matrial Bendungan Cijurey Diduga Membuat Resah Pengguna Jalan Mekarwangi – Selawangi Kab. Bogor

JABAR.KABARDAERAH.COM . BOGOR — Truk barang bahan baku Bendungan Cijurey semakin hari semakin kian marak di jalan desa Mekarwangi – Selawangi Kabupaten Bogor Jawabarat. Pasalnya, selain melanggar peraturan daerah (Perda) Kabupaten Bogor terkait jam operasional, juga menutup akses pengguna jalan dengan sekali jalan bisa beriringan Tiga hingga Lima truk beriringan.

Padahal jalan desa Mekarwangi – Selawangi Kabupaten Bogor merupakan jalan Kabupaten yang peruntukannya bukan untuk truk tambang atau truk besar yang dapat mengganggu aktivitas kendaraan umum bagi masyarakat, (9/1/25).

“Seharusnya kepentingan masyarakat didahulukan dibanding kepentingan umum lainnya yang seharusnya tidak mengganggu aktivitas,” diungkapkan salahseorang. pengendara motor bernama Minah (56) merasa risih saat bertemu truk muatan bahan baku bendungan Cijurey.
peningkatan volume truk muatan bahan baku bendungan Cijurey di awal tahun 2025 ini yang masuk ke jalan desa Mekarwangi – Selawangi.

Selain itu katanya, jalan Desa Mekarwangi – Selawangi kian hari kian rusak akibat truk muatan bahan baku bendungan Cijurey tersebut.

“Kami masyarakat dan pengguna jalan bukannya menolak program pemerintah, tapi tolong untuk jam operasional diperhatikan. Ada Perda yang sudah dibuat oleh Bupati, masa harus dilanggar,” ucapnya.

“Terkait jalan yang dilalui, juga tidak layak untuk dipakai oleh truk besar melebihi tonase. karena ini bukan , jalan Provinsi, tapi Kabupaten aturannya jelas,” terangnya.

“Kalau untuk kepentingan masyarakat tapi masyarakat yang mana, ini malah menyengsarakan masyarakat juga pengguna jalan umum, kalau seperti ini kondisinya,” paparnya.

“Kami sangat terganggu dengan adanya aktivitas truk pengangkut matrial bahan bangunan Bendungan Cijurey, kalau jalan beriringan seperti sengaja menutup akses jalan masyarakat,” kata Asep salahseorang masyarakat desa Karyamekar.
Selain itu katanya, suara gemuruh truk pengangkut matrial bahan bangunan Bendungan Cijurey merusak telinga yang mendengarnya.

Ia juga meminta kepada pemerintah agar proyek Bendungan Cijurey tersebut dapat memprioritaskan kepentingan pengguna jalan umum dengan perda yang ada.

“Kami hanya minta jam operasional saja ko dipakai, kan perdanya jelas dibuat oleh pemkab Bogor kecuali pura-pura tidak tahu ada perda atau sengaja melanggar aturan pemerintah,” sebutnya.

“Jalan juga hancur, kalau musim panas debu kemana-mana, kalau musim hujan seperti sekarang banyak Kubangan dijalan licin, juga banyak pengguna jalan tidak nyaman. Tolong perbaiki dulu jalannya dengan layak, jangan asal diperbaiki saja,” ujarnya.

Senada dengan pengguna jalan dan masyarakat, salah satu Aktivis Romi Sikumbang mengomentari Terkait aktivitas truk pengangkut matrial bahan bangunan Bendungan Cijurey yang melewati jalan desa Mekarwangi – Selawangi yang Over dalam jam operasional.

“Seharusnya pihak Sub Kontraktor yang menyuplai Material Alam menggunakan Dump Truk kecil jangan hanya ingin meraup keuntungan saja, tapi tidak memikirkan dampak lingkungan untuk warga pengguna jalan tersebut, lebih lagi ini hajat pusat seharus lebih di perhatikan,” ucapnya .

” Banyaknya Keluhan masyarakat pun tidak digubris, buktinya tidak ada pengaruh terhadap para sub Kon yang menyuplai bahan material alam ke lokasi Proyek Bendungan Cijurey berlokasi di Desa Karyamekar Kecamatan Cariu, anehnya pihak aparat juga tak peduli dengan kondisi jalan kabupaten yang seharusnya tidak boleh untuk dilalui Truk Tronton, pihak Kontraktor Proyek Bendungan Cijurey diduga tidak menerapkan SIMDAL karena terbukti tidak peduli terhadap dampak sosial masyarakat,” tutupnya. (Tim)