UKW Majalengka, “Menuju Wartawan Yang  Profesional Dan Kompeten”

JABAR.KABARDAERAH.COM . MAJALENGKA – Pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang dipelopori dan digagas Pemerintah Kabupaten Majalengka bersama Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI) Majalengka akan diikuti 32 orang peserta dengan biaya gratis dan mendapatkan  beragam fasilitas lainnya.

Peserta UKW sendiri terdiri dari
wartawan cetak, online, radio, dan televisi.

Pelaksanaan sendiri akan
dilaksanakan pada Jum’at-Sabtu (13-14/12/2019) di Sangkan Hurip Kabupaten Kuningan.

Kegiatan ini akan dibuka langsung Bupati Majalengka H Karna Sobahi dan dihadiri Ketua PWI Jawa Barat H Hilman Hidayat.

Tema UKW yang diusung sendiri “Menuju Wartawan yang Profesional dan Kompeten.”

Dari total peserta yang daftar UKW ada 54 wartawan, namun yang lolos seleksi administrasi dari panitia dan Dewan Pers sebanyak 32 wartawan.

Rincianya, 30 orang wartawan untuk mengikuti UKW muda dan 2 orang UKW madya.

“Data itu didapat dari hasil seleksi panitia, “kata Ketua PWI Majalengka Jejep Falahul Alam, S.Sos. Minggu (1//12/2019).

Mengenai penyebab banyaknya peserta yang tidak lolos, kata Jejep, banyak peserta yang tidak melengkapi persyaratan administrasi, terbentur oleh aturan media harus berbadan hukum Perusahan Terbatas (PT) Pers.

“Ada yang daftar menggunakan badan hukum CV, itu langsung dicoret, dan banyak pula yang tidak melengkapi persyaratan administrasi sesuai standar Dewan Pers, sehingga gugur dengan sendirinya, “tuturnya.

Masih dijelaskan Jejep, peserta UKW sendiri berasal dari media lokal Majalengka, regional Jawa Barat, dan media nasional, baik Cetak, Online, Radio maupun Televisi.

“Jika melihat jumlah peserta UKW yang lolos administrasi, para peserta akan dibagi ke dalam lima kelas. Dimana masing-masing kelas berisi 6 orang peserta dengan satu orang penguji dan asisten penguji, “sambung Jejep.

“Kalau materi yang akan diujikan
itu mayoritas aktivitas sebagai jurnalis di lapangan baik mencakup teori maupun prakteknya, “jelasnya.

Alumni IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini menjabarkan, materi UKW sesuai dengan pedoman Dewan Pers yang seperti untuk UKW muda meliputimerencanakan /mengusulkan liputan, rapat  redaksi, dan mencari bahan liputan acara terjadwal.

Disamping itu menurut Jejep, ada juga materi wawancara cegat, membangun jejaring, menulis berita, menyunting berita sendiri, wawancara tatap muka, hingga menyiapkan isi rubrikasi.

“Hal yang tidak kalah pentingnya adalah, memahami dan melaksanakan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan hukum/undang-undang / Peraturan Pers,” jelasnya.

Bukan hanya materi diatas, lanjut dia, ada tiga materi tambahan UKW yang diberlakukan pada tahun 2019 dan itu berbeda dengan UKW tahun-tahun sebelumnya.

Materi tambahan yang dimaksud itu yakni tentang UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers, Kode Etik Jurnalistik, dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA).

“Materi tambahan yang mulai diujikan pada UKW tahun 2019 hingga kedepannya, “paparnya.

Pihaknya berharap dengan diketahui materi ujian para para peserta wartawan semakin menyadari arti penting UKW dan benar – benar mempersiapkan sejak dini dalam menghadapi proses UKW.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Majalengka yang telah
memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan kegiatan UKW perdana di Majalengka, “ini bukti jika Pemkab Majalengka sangat perhatian dan peduli terhadap pers, “ucapnya.

Kepala Bagian Protokoler Setda Majalengka Hj Neni Sofia Iriani
menambahkan, tujuan pelaksanaan UKW sendiri diharapkan para insan
pers semakin profesional dan kompeten dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

“Apalagi UKW sendiri merupakan kewajiban yang harus dilakukan setiap wartawan sesuai dengan himbauan Dewan Pers., “tambahnya.

“Pemerintah Kabupaten Majalengka mendukung penuh pelaksanaan UKW ini,
agar para insan pers dapat meningkatkan wawasan pengetahuan, kapasitas
maupun kapabalitasnya untuk menjaga marwah wartawan dan mampu mengubah stigma negatif, guna mengembalikan marwah profesionalisme wartawan sebagai pilar keempat demokrasi, “paparnya.

Lebih lanjut Neni menambahkan, selain UKW pada hari pertama juga dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan menghadirkan tiga narasumber yaitu Bupati Majalengka H Karna Sobahi, Ketua PWI Jawa Barat Hilman Hidayat dan tokoh Nasional Maruarar Sirait.

“Kalau temanya, tentang peran media massa dalam menangkal hoaks, terorisme dan radikalisme, “tegasnya.(yan/kd)