DAERAH  

Warga Menyesalkan Atas Pembongkaran Rumah Dan Warung Oleh Pihak Desa Sawarna

LEBAK, jabarkabardaerah.com – Berdasarkan surat edaran dari Kepala Desa yang diberikan kepada masyarakat Desa Sawarna ,bahwa rumah dan warung warung yang berlokasi dipantai Sawarna harus segera di bongkar dan diberi waktu 2 minggu.

Sebagian masyarakat sudah melakukan pembongkaran dan telah dialokasikan oleh pihak Desa.

Pemerintah Desa membangun sementara 60 tempat ,walapun dengan ukuran yang sangat minim dan berlokasi agak sedikit jauh dari pantai.

Adapun sebagian warga menjelaskan kepada awak media, awalnya tempat ini hutan belantara . Dengan kerja keras warga setempat, membabad dan membuka hutan belantara sampai seperti sekarang ini.


Warga setempat pun menerangkan sedikit sejarah tempat Sawarna ini. Berawal dari zaman Belanda (van hook) yang memberi dan mengizinkan masyarakat Desa Sawarna untuk menggarap becocok tanam di wilayah Sawarna .

Pada tahun 1917 tahap I (satu), – 1928 tahap II (dua) sampai 1950 tahap III ( tiga ) hingga turun menurun, bahkan makam (Vanhook) masih ada di kawasan Sawarna”ungkapnya.

Namun dengan mudahnya disuruh bongkar oleh pihak Desa dengan mengalokasikannya ditempat yang kurang ramai, kurang strategis”ungkapnya.

Pada hari Senin (4/3/2019 ) pukul 06.00 Wib, awak media berada dilokasi melihat kondisi rumah dan warung warung sudah rata, walaupun sebagian ada yang masih bertahan.

Menurut keterangan salah satu warga yang saat ini masih aktif bertugas sebagai seksi pemungutan jasa retribusi pintu masuk pantai Sawarna (Dede ) menjelaskan ” Awalnya tanah ini milik PTPN (PT Perkebunan Nusantara) yang masa HGU nya sudah habis dan sekarang dialihkan kepada Pemda yang dikelola oleh Desa Sawarna,”tuturnya.

Meski sudah dialokasikan namun ada sebagian warga yang tetap bertahan. Diantaranya (Rembang,Erat ) dengan alasan belum siap, di karena kan kondisinya baru selesai menjalankan operasi (kanker otak ) , di tambah lagi keberadaan rumahnya yang terkena Sunami Pandeglang yang belum lama terjadi, sehingga belum tau harus tinggal di mana “ungkapnya.

Masyarakat sangat berharap untuk tidak ada pembongkaran, agar mereka tidak kehilangan mata pencaharian serta ada kebijakan dari pihak desa. Sesuai kerja keras masyarakat yang membuka Desa Sawarna yang tadinya belantara hingga menjadi seperti saat ini.

( Tim KD Jabar )