JABAR.KABARDAEARAH.COM . HEADLINE – Hari ini warga Tanjung Priok Jakarta Utara menggelar aksi damai 22, mereka mendatangi kantor KEMENHUKAM di jalan Rasuna Said Jakarta Selatan.
Dalam aksi nya warga Tanjung Priok tidak terima dengan perkataan Menteri Yasonna Laoli yang mengatakan bahwa ” Tanjung Priok adalah kota yang kumuh, miskin, dan lebih banyak kriminal di banding kan dengan Menteng “. Akibat perkataan tersebut massa dari Bapegesis, Persatuan Anak Priok, GAP, Laskar Priok, NJ Mania, dan masih banyak lagi komunitas yang berada di Jakarta Utara, tidak terima dengan perkataan tersebut dan akhir nya seluruhnya bersatu untuk mendatangi kantor KEMENHUKAM, sehingga membuat kemacetan yang luar biasa di jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Dalam aksi 221 ini hadir juga putra dari Almarhum Amir Fiqih (Beni Fiqih), Beliau sangat menyayangkan kata – kata yang keluar dari mulut Yasonna Laoli. Dalam orasi nya Beliau menuntut Menteri Hukum dan Ham, Yasonna Laoli untuk meminta maaf kepada warga Tanjung Priok, Jakarta Utara melalui media.
“Mulutmu adalah Harimau mu, berani berbuat berani bertanggung jawab, bukan hanya kami saja yang anda hina, tapi secara ga langsung, anda juga telah menghina wakil presiden kita, karena beliau juga warga Tanjung Priok”, Tutur Beni Fiqih dalam orasinya.
” Kedatangan kami ke sini tidak ada unsur politik atau apapun, kami datang ke sini hanya untuk menuntut ucapan Yasonna Laoli agar meminta maaf kepada kami warga Tanjung Priok. Karena Tanjung Priok tidak seperti apa yang anda ucapkan, di Tanjung Priok juga banyak kegiatan – kegiatan positif yang kami ciptakan untuk di ikuti oleh generasi – generasi muda kita khusus nya warga Tanjung Priok “, Lanjut Farid ketua dari NJ Mania.
” Kami memberikan waktu paling lambat 2 X 24 jam kepada Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoli untuk meminta maaf kepada kami warga Tanjung Priok. Karena bila hal ini tidak lekas di selesaikan, kami khawatir dampak negatif akan turun ke anak cucu kami yang berdomisi di Tanjung Priok, Jakarta Utara “, Tutup andri (bapegessis). (Trias Budianto)
