DAERAH  

Kabid Sarana Sekolah Dasar, Enggan Bicara Terkait DAK

JABAR.KABARDAERAH.COM . GARUT — Saat para awak media menyambangi ruangan kantor Kabid Dikdas H. ENTIB, untuk konfirmasi seputar perkembangan sarana Sekolah Dasar yang tentunya berada di dalam naungan tugas dan fungsinya, namun Beliau selalu tidak ada si tempat alasannya kurang begitu jelas entah ada rapat di luar Dinas, kunjungan ke wilayah atau mungkin ada tugas tambahan lainnya. Yang pasti Kabid yang satu ini sulit untuk di temui.

Pada hari Rabu 22 September 2021 awak media Kabar Daerah.Com secara kebetulan bertemu dengan beliau di vafilieun ruangan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, pucuk di cinta ulat pun tiba, tegur sapa sudah sewajarnya dan harus di dilakukan oleh awak media sebagai salah satu unsur kode Etik Jurnalis. Kabar Daerah langsung mempertanyakan tentang sampai sejauh mana pengawasan terhadap program DAK (Dana Alokasi Khusus ) fisik TA 2021 yang sedang berjalan dan pengerjaanya dilaksanakan secara kontrak tual oleh rekanan (CV),
H. ENTIB tidak memberikan jawaban, malah seperti bingung bak’ orang yang terkena hipnotis, pun’ begitu ketika di pertanyakan tetang skala prioritas. Yang mendapatkan Bantuan terutama Sarana sekolah, karena berdasarkan hasil investigasi lapangan banyak sekali sekolah yang rusak dan sudah sepatutnya mendapatkan perhatian skala prioritas salah satunya SDN Sukatani 3 kecamatan Cilawu Garut, atap dan genting bangunan tersebut sudah begitu rusak dan mungkin bisa mengganggu ketertiban dan kenyamanan kegiatan belajar mengajar yang sangat di khawatirkan akan adanya terjadi kecelakaan menimpa anak peserta didik tertimpa jatuhan genting karena Reng penyangganya sudah hancur. Lagi-lagi H. ENTIB tidak memberikan jawaban sepatah kata pun.

Sementara itu saudara Deden pemerhati pendidikan Desa Sukatani yang juga mantan wartawan Harian Fakta memberikan komentar terhadap apa yang dilihat di Desanya mengenai Sekolah Dasar Negeri Sukatani 3 tersebut.” Saya prihatin sekali dengan keadaan bangunan sekolah tersebut, terutama melihat plafon dan genting yang tiap harinya ada yang jatuh ini beresiko untuk kelangsungan kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini timbul pertanyaan, apakah dalam pengusulan pembangunan sekolah tidak melalui cek lapangan? kalaupun itu dilakukan kenapa tidak ada standar skala prioritas, mana yang mesti didahulukan. Pejabat terkait seharusnya pro aktif turun kelapangan tidak semata menerima usulan di meja saja!,” Tegasnya

“Sudah dua kali saya datang ke kantor Disdik khususnya mau mempertanyakan segala sesuatu tentang seputar Dunia pendidikan khususnya prihal sarana yang jelas ini berada di Bidangnya H. Entib sebagai orang yang di percaya untuk menggawangi sarana pendidikan Dasar, namun saya tidak berhasil menemui beliau, menurut informasi dari staf nya sedang keluar, hal ini jelas membuat saya kecewa,” sesalnya.

Deden meminta kepada rekan-rekan wartawan dan LSM untuk giat memberitakan tentang apa yang dilihat dan diketahui juga yang didengarnya dengan demikian fungsi sosial kontrol benar-benar di jalankan, kritik dan saran pun wajib hukum nya demi perbaikan dan kemajuan daerah itu sendiri, berita bukan hanya sekedar ditulis dan di tayangkan akan tetapi harus menjadi konsumsi publik agar masyarakat tahu tetang keadaan yang sebenarnya hal tersebut berkaitan dengan keterbukaan dan Undang-Undang Informasi Keterbukaan publik,” Jelasnya.

***Didit