Pentingnya Edukasi Tentang Baby Blues Pada Ibu Hamil

Penulis ;

Salsabila Sahwa Ardiansyah.

                Pendidikan S1 Kebidanan

              Universitas Binawan Abstrak

JAKARTA . JABAR.KABARDAERAH.COM — Sebagai perempuan atau calon ibu banyak melewati proses-proses yang cukup sulit dalam hidup mereka. Diantaranya seperti proses Kehamilan, Melahirkan, Nifas, Serta proses transformasi menjadi seorang ibu, Salah satu proses yang dialami sebagian ibu yaitu Syndrome Baby Blues.

Baby Blues ini kerap dialami oleh sebagian ibu karena banyak terjadi perubahan psikologis, emosional, serta sosial.

Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia prevalensi depresi Baby Blues secara global berkisar antara 0,5% hingga 60,8% WHO (2017). Sedangkan di Negara berkembang 10-50% ibu yang menjalani masa perinatal telah terdeteksi mengalami depresi (WHO, 2018). Artinya di Indonesia pun bisa mencapai angka 50% dari ibu pasca salin yang mengalami depresi sebagai gejala adanya syndrome baby blues.

1. Apa itu syndrome Baby Blues ?

Baby Blues adalah kondisi yang banyak terjadi pada wanita setelah melahirkan. Perasaan sedih, kecapekan, dan kewalahan yang menerpa selama beberapa hari setelah kedatangan buah hati ini hal yang wajar, Seperti rasa lelah meski tidak bekerja, rasa panas dingin dan akral (kaki) dingin, jantung berdebar-debar, keringat dingin perasaan lemas dan mengalami gangguan tidur (insomnia) serta ibu cenderung berhalusinasi (berkhayal). Baby blues ini bentuk ringan dari depresi dan gangguan kecemasan yang terjadi pada masa-masa awal pasca-persalinan, ada juga wanita yang kemudian mengalami kondisi yang disebut gangguan kecemasan atau depresi
perinatal.

Sebagian ibu hamil menyebutkan kehamilan adalah suatu perasaan yang membahagiakan namun tidak menutup kemungkinan kecemasan muncul. Perubahan yang terjadi selama kehamilan khususnya peningkatan hormon yang dapat menimbulkan tingkat kecemasan yang berlebihan terutama pada ibu hamil.

2. Gejala Awal terjadinya Syndrome Baby Blues.

Setelah melahirkan seorang ibu harus beradaptasi dengan kehidupan baru bersama bayinya. Pada tahap ini sering kali banyak ibu yang kaget kewalahan karena merasa semuanya diurus oleh diri
sendiri. Ada banyak gejala-gejala Syndrome Baby Blues, yaitu:

1. Menangis tanpa sebab,
2. Lebih sensitif,
3. Muncul rasa takut dan bersalah,
4. Mudah lelah,
5. Kesulitan tidur,
6. Merasa tidak percaya diri,
7. Stress takut tidak bisa merawat bayinya sendirian,
8. Mudah tersinggung,
9. Mudah lupa,
10. Sulit beradaptasi,
11. Kehilangan nafsu makan.

Gejala Baby Blues ini biasanya muncul 2-3 hari setelah melahirkan. Dan paling lama bertahan sampai 2 minggu. Banyak cara untuk mengatasi Syndrome Baby Blues.

Terkait dengan permasalahan ini, peran sebagai seorang bidan harus memberikan pemahaman serta pendampingan baik keluarga maupun ibu yang sedang hamil. Cara mengatasi Syndrome Baby blues, yaitu:

1. Istirahat yang cukup.

Sebagian ibu mungkin membutuhkan waktu yang cukup setelah melewati proses persalinan. Istirahat yang cukup merupakan salah satu cara mengatasi Baby Blues yang sangat penting.

2. Minta Bantuan Anggota Keluarga.

Kerjasama dengan bantuan anggota keluarga terdekat sangat dibutuhkan setelah melahirkan.

3. Olahraga Rutin.

Untuk meredakan rasa cemas atau depresi pada baby blues, olahraga menjadi aktivitas yang sangat penting untuk dilakukan untuk mengalihkan perhatian dari rasa kekhawatiran.

Salah satu olahraga yang bisa dilakukan adalah yoga, yoga sangat bermanfaat untuk melatih rasa emosi dan konsentrasi didalam diri.

4. Refreshing.

Stress baik secara fisik, emosional atau psikis bisa membuat sang ibu mengalami Syndrome Baby Blues.

Sang ibu perlu melakukan refreshing agar bisa meminimalisir efek gejala dari Baby Blues.

5. Konsultasi ke Psikolog.

Baby blues pada umumnya masih bisa dilakukan perawatan mandiri. Namun, jika kondisi si ibu makin menghawatirkan, bahkan sudah mulai mencoba melukai diri sendiri ataupun si kecil, segeralah temui ahli psikolog.

Syndrome Baby Blues bukanlah sebuah penyakit, tetapi jika tidak segera diatasi, dampak berkelanjutannya akan sangat sulit bagi si ibu. Maka dari itu, Pahami apa itu Syndrome Baby Blues dan jika sudah mengalami itu segeralah konsultasi kepada Psikolog atau meminta bantuan seorang bidan untuk memberi pendampingan, edukasi, serta pengarahan.

REFERENSI

https://www.alodokter.com/kenali-penyebab-baby-blues-dan-cara-mengatasinya

https://primayahospital.com/kejiwaan/baby-blues/

https://play.google.com/store/books/details?id=GzSKEAAAQBAJ