ArtIkel ini disusun oleh :
● Royani Chairiyah,S.SIT, M.Kes, M.Keb
● Ratnasartika Aprilyani, M.Si., Psikolog
● Mahatir Muhammad S.ST, Sp PSA
BOGOR . JABAR.KABARDAERAH.COM — Kelompok MBKM proyek kemanusiaan, universitas binawan yang terdiri dari enam mahasiswa lintas program studi dan tiga dosen pembimbing melakukan edukasi kepada para keluarga dalam mengenali 7 Pilar Kesehatan Anak dan Ibu di kelurahan Rancamaya, Bogor oleh Proyek Kemanusiaan Universitas Binawan. Hasil survey data kesehatan Indonesia menyatakan bahwa Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6%, sementara target yang ingin dicapai adalah 14% pada 2024. Untuk itu, diperlukan upaya bersama untuk mencapai target yang telah ditetapkan, salah satunya dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga.
Dalam upaya penurunan angka stunting di Indonesia, MBKM Proyek Kemanusiaan turut hadir dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Tim MBKM Proyek kemanusiaan Universitas Binawan dengan Tema Edukasi dan tempat yang berbeda-beda. Terdapat 7 Tema edukasi dan sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat, diantaranya sebagai berikut. Stunting pada balita, Peran keluarga dalam pengambilan keputusan persalinan oleh tenaga medis, Pentingnya perencanaan persalinan dan kegawatdaruratan, Peran keluarga dalam pendampingan perawatan kesehatan serta dukungan Emosional dan fisik keluarga, Pemantauan kesehatan dan posyandu, Pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, Dukungan masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak.
Dari dasar permasalahan di atas, kelompok proyek kemanusiaan hadir untuk membantu memberikan pendidikan dan pemberdayaan kepada warga Desa Rancamaya, Kabupaten Bogor tepatnya di beberapa posyandu seperti di posyandu mawar 2, posyandu pala, posyandu beringin 2, posyandu bawal, dan posyandu tongkol.
Pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh kelompok ibu-ibu kader PKK, ibu rumah tangga beserta anak dan beberapa suami. Tidak lupa ibu Kepala Posyandu juga turut hadir dalam acara ini, beliau memberikan sambutan dan pernyataan terima kasih kepada kelompok proyek kemanusiaan universitas binawan, atas niat baiknya mendidik warganya agar lebih berpengetahuan dan berdaya dalam kesehatan keluarga. Dalam setiap pertemuan kelompok proyek kemanusiaan kepada warga setempat selalu di pandu oleh tenaga kesehatan setempat khususnya tenaga kesehatan dari kecamatan Bogor Selatan. Dalam penyuluhan yang diberikan kelompok proyek kemanusiaan, universitas binawan menghadirkan para pakar yang ahli di bidangnya, seperti bidan, psikolog, dan pekerja sosial spesialis anak.
Kegiatan edukasi yang bertempat di posyandu bawal yang dihadiri oleh bidan, ibu Royani Chairiyah,S.SIT, M.Kes, M.Keb menuturkan bahwa,” Peran keluarga dalam pengambilan keputusan sangatlah penting untuk menjadi pondasi dukungan emosional dan praktis yang mendukung kesejahteraan ibu dan bayi,” tutur ibu Royani pada Rabu (13/9/2023).
Kemudian kegiatan edukasi yang bertempat di Posyandu Beringin 2 dilakukan sosialisasi oleh Pekerja sosial, bapak Mahatir Muhammad S.ST, Sp PSA mengatakan bahwa,”Keluarga ini bu, bukan hanya pendukung, tapi juga pelengkap dalam merawat kesehatan kita. Mereka memberikan dukungan emosional dan fisik yang tak tergantikan, maka dari itu Peran Keluarga Dalam Pendampingan Perawatan Kesehatan Serta Dukungan Emosional dan Fisik Keluarga sangat lah penting,” tutur pak Mahatir pada Senin (25/9/2023).
Lalu, kegiatan yang diadakan di posyandu Mawar 2 yang dihadiri oleh bidan, ibu Dinni Randayani Lubis S.ST.M.Kes. “Stunting pada balita bukan sekadar masalah pertumbuhan fisik, tapi juga sinyal ketidaksetaraan dan kebutuhan mendesak untuk memberikan perlindungan dan nutrisi yang memadai. Membangun generasi yang kuat dimulai dari mencegah stunting.” tutur ibu dini pada Rabu (6/9/2023).
Setiap pertemuan kelompok proyek kemanusiaan, Universitas binawan selalu membagikan post-test dan pre test untuk diolah menjadi data statistik, tujuannya untuk melihat apakah yang dilakukan oleh proyek kemanusiaan universitas binawan mengalami peningkatan kemajuan dan pemahaman masyarakat meningkat atau tidak dalam setiap penyuluhan. Dukungan masyarakat juga menjadi sorotan utama, di mana kolaborasi komunitas diarahkan untuk memperkuat kesehatan ibu dan anak. Penyuluhan ini menjadi momentum penting dalam membentuk kesadaran kolektif tentang pentingnya memahami dan mengimplementasikan praktik kesehatan dalam keluarga. Bersama-sama, mereka merangkai narasi kesehatan yang memberdayakan, menginspirasi, dan menciptakan masa depan berkilau untuk generasi mendatang. (**)