DAERAH  

Bappelitbangda Kab. Cirebon Bersama BJB Sumber Tinjau Lokasi PS Dan Budidaya Ikan Lele Milik Kopling Sumber

JABAR.KABARDAERAH.COM .
CIREBON (KD) – Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Cirebon melalui bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya bersama Bank Jabar Banten (BJB) Sumber meninjau lokasi Pengelolaan Sampah (PS) dan budidaya ikan Lele milik Komunitas Peduli Lingkungan (Kopling) di RT. 005 RW 005 Kelurahan Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, Sabtu (27/6/2020) sore.

Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan dan Sosial Budaya Bappelitbangda Kabupaten Cirebon Agung Gumilang menjelaskan, tujuan kami ke lokasi pengelolaan sampah dan budidaya ikan Lele milik Kopling ini adalah yang pertama, ingin meninjau dan melihat proses-proses pembangunan yang utamanya berawal langsung dari bawah

Menurutnya, salah satu yang paling penting itu pembangunan harus dirasakan bersama-sama, karena biasanya tingkat keberhasilannya lebih baik.

Yang kedua, kata dia,” kami di Kabupaten Cirebon itu kan Pemerintah Daerah bermitra dengan corporate dalam bentuk CSR, salah satunya adalah Bank BJB”.

“BJB di lingkungan Sumber ini terdekat, tentu perlu informasi yang akurat, dan tidak hanya katanya dari orang lain, dia harus melihat,” ujarnya.

CSR itu, sambung dia,” intinya ada satu tanggung jawab sosial dimana dia itu tinggal dan bisa memberikan suatu sumbangsih, pemikiran pembangunan untuk wilayah sekitarnya”.

“Saya kira perlu sekali khususnya untuk di Bappelitbangda, karena Bappelitbangda itu harus bisa mensinergikan seluruh para pemangku kepentingan dari semua tingkatan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Agung mengatakan,” Pembangunan ini tidak akan berjalan mudah kalau hanya mengandalkan satu pos pintu penganggaran yang formal dari APBD saja, makanya bisa dilakukan dengan sistem keswadayaan masyarakat yang tadi sudah disampaikan diawali dari pemikiran anak-anak muda disini saya kira sangat positif sekali “.

Kemudian, lanjut dia,” Sektor yang lain juga dia harus tahu seperti ini, jadi biar teman – teman dari BJB bisa menggalang kaitan kekuatan CSR nya itu di wilayah sekitar, salah satunya di Sumber ini. Prinsip CSR adalah dia harus bisa berkolaborasi dengan masyarakat dimana melakukan usaha”.

“Mengenai Kaitan dalam hal ini BJB kan ada di Sumber, persoalan apakah nanti dia kasih modal atau apa, itu bagian dari ikhtiar CSR nya, mungkin bisa seperti itu, mungkin juga dengan bantuan yang lain,” terangnya.

Dijelaskan dia, CSR itu tidak hanya BJB, masih ada perusahaan- perusahaan yang lain. “Jadi, kami Bappelitbangda itu mengajak BJB kesini itu sebagai bagian dari ikhtiar CSR nya supaya dia bisa melihat langsung ada prosesi pembangunan disini,” tandasnya.

” Harapan kami khusus untuk temen-temen Kopling (Komunitas Peduli Lingkungan) di RT 05 RW 05 Kelurahan Sumber Kecamatan Sumber makin banyak anak-anak muda seperti ini,” ujarnya.

Dikatakannya, kalau kabupaten Cirebon bermasalah dengan sampah, ini kan basisnya kita habisi sampah itu dari hulu, kalau ini kan sampah organik dijadikan bahan baku, pangan, papan, kemudian ternak lain.

“Banyak model yang lain, tapi yang jelas semangat anak-anak muda ini harapan Bappelitbangda harus di adopsi lebih banyak anak – anak muda yang lain, sehingga sampah itu nanti kita bagi akan lebih cepat habis di rumah tangga dan di hulu,”paparnya.

Soal penyediaan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah, menurut dia, mungkin itu penting tapi tidak satu – satunya yang paling penting, karena sampah sudah habis di Sumbernya atau di hulunya, jadi nanti TPA itu managemenya tinggal yang sisa – sisanya, dan TPA nanti umurnya akan panjang.

Tapi, menurut dia,” Kalau paradigma masyarakat kita yang penting kumpulin sampah, jauhkan dari rumah kita, buang ke TPA, saya kira tidak nyampe 5 tahun itu sampah akan menumpuk di TPA”.

“Kalau Managemen TPA seperti ini masyarakat semua bergerak dari rumah tangganya, dihabiskan semua disini Pemda tinggal ngurusin masalah residunya saja, sisa plus sampah-sampah yang memang tidak bisa dikelola oleh masyarakat karena beracun dan berbahaya,” katanya.

Sementara itu, Ketua Kopling (Komunitas Peduli Lingkungan) Sumber Ahmad Fauzi mengatakan, kegiatan ini baru berjalan 4 bulan, dan awalnya kita bekerjasama dengan BMT Al Falah Sumber selama 4 bulan.

Ide ini, kata dia,” Tercetusnya begitu saja,  tadinya kita rundingan, ngobrol, kemudian terfikir mengatasi sampah di wilayah kita sendiri, kemudian kita pernah bekerjasama dengan Forum Sumber Bersih dan telah memberikan bantuan ember plastik”.

“Setelah kita berunding dengan masayarakat disini, akhirnya alhamdulillah kita bisa berjalan sampai sekarang,” kata Fauzi, sapaan akrab Ahmad Fauzi.

Kepada KD Jabar Fauzi menjelaskan, bermula kita kumpulin sampah organik, kemudian kita giling, tadinya kita ingin bikin pupuk kompos, dan kita coba beli lele 300 ekor, setelah kita coba sampah itu buat pakan lele ternyata daya makan lele itu bagus sekali, akhirnya kita kembangin lele.

” Ada 10 ribu ekor lele dan rencana kedepan kita akan maksimalkan ikan Lele sebanyak 13 ribu ekor, agar seminggu sekali bisa panen,” ujarnya.

” Kita beli ukuran yang 7 cm, itu kan umurnya 3 bulan, kalau bikin 13 trepal jadi setiap minggu bisa panen,” sambungnya.

Terkait kedatangan pihak BJB Sumber bersama Bappelitbangda Kabupaten Cirebon ke lokasi ini, kata Fauzi, kita ingin meminta bantuan ke BJB untuk pembuatan sumur bor dan alat pembuatan pelet serta untuk pengembangan kolam ikan

“Kita sedang mengajukan bantuan ke Bank BJB melalui proposal. Mudah – mudahan ada bantuan dari BJB. Adapun untuk nominalnya antara 10 jutaan,” tuturnya.

Fauzi berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, agar warga disini sukses, terutama dalam mengatasi sampah khususnya di Sumber agar bersih, juga mengurangi pengangguran.

(yan/kd)