Kang Emil Ajak Masyarakat Jabar Perangi Rentenir

BANDUNG, jabarkabardaerah.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) sedang giatkan melakukan program kredit mesra yang disalurkan melalui bank bjb bagi masyarakat menengah.

Seperti di kutif melalui wawancaranya kepada rekan-rekan media, Gubernur Jabar Ridwan, ” Kami menjelaskan, masyarakat harus memanfaatkan peran lembaga jasa keuangan syariah yang bisa diperoleh di masjid-masjid di Jabar “.

Beliau mengungkapkan, sebab saat ini sedikitnya ada tiga instrumen jasa keuangan syariah yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk kredit, yakni Bank Wakaf Mikro, Kredit Mesra, dan bank syariah.

Pria yang akrab biasa disapa dengan sebutan Kang Emil ini mengatakan, banyak cara untuk mendapatkan kredit tanpa harus mengandalkan rentenir. Namun, Emil juga mengakui, permasalahan yang dihadapi saat ini adalah masyarakat kurang kompak dan bersatu dalam hal kredit. Sehingga, tidak sedikit masyarakat yang masih memanfaatkan jasa rentenir.

“Oleh karena itu, selama lima tahun ke depan, umat Islam di Jabar harus kompak, hanya itu masalahnya, kurang kompak,” terangnya saat  Sosialisasi Literasi Keuangan Syariah yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI di Masjid Agung Garut, Kabupaten Garut, pada Sabtu lalu (23/03/2019).

“Jadi, tinggal ke masjid, minta ke Bank Wakaf Mikro, pergi ke bank syariah. Insya Allah ekonomi maju, umatnya juga makin maju. Tinggal mau apa tidak, bersatu atau tidak, ukhuwah Islamiyah harusnya kuat,” sambung Emil.

Lebih jauh Emil menjelaskan, saat ini transaksi keuangan syariah di Jabar baru mencapai sekitar 8 persen. Padahal, seharusnya di atas 90 persen mengingat mayoritas warga Jabar merupakan muslim.

Selain itu, jumlah masjid di Jabar yang mencapai sekitar lebih dari 100.000 masjid dan pesantren yang mencapai lebih dari 11.000 pesantren, kata Emil, menjadi potensi besar pemanfaatan sektor keuangan syariah di Jabar.

“Nah, sekarang ada program Bank Wakaf Mikro, dipinjami Rp1 juta dibayar cuma Rp26.000 tiap minggu, kan tidak repot. Atau pinjam Rp3 juta bayarnya Rp70.000 setiap minggu,” paparnya.

“Saya juga ada program Kredit Mesra. Nanti tahun ini di-ngabret-keun. Cukup ke masjid minta surat rekomendasi dari Ketua DKM tanpa bunga tanpa agunan, bisa,” lanjut Emil.

Sementara, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso menjelaskan, Bank Wakaf Mikro bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin mendapat kredit.

Program kredit ini bisa meng-cover 3.000 peminjam dalam skala pinjaman kecil yang bakal dibarengi pembinaan bagi para peminjam wirausaha.

“Kita punya program, gak usah ke rentenir, Bank Wakaf Nikro kita bisa dirikan di masjid ini (Masjid Agung Garut). Bunganya hanya tiga persen setahun, tanpa jaminan dan syarat macam-macam,” katanya.

Wimboh juga menjelaskan, tujuan Sosialiasi Literasi Keuangan Syariah ini menjadi bagian dari upaya OJK untuk mendorong masyarakat untuk memanfaatkan sektor jasa keuangan, khususnya jasa keuangan syariah.

“Kami hadir di sini untuk memberikan dorongan agar masyarakat memanfaatkan hadirnya sektor jasa keuangan. Selain itu, agar masyarakat mengerti risiko-risiko maupun manfaat jasa keuangan. Jangan sampai ada yang kena tipu investasi bodong, apalagi renternir,” pungkasnya. (red)