DAERAH  

Kendarai Motor Vespa, Ridwan Kamil Resmikan Tapal Desa Leuit Juara di Kabupaten Cirebon

KABUPATEN CIREBON . JABAR.KABARDAERAH.COM — Ada pemandangan menarik saat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengendarai motor Vespa ketika hendak mengunjungi dan meresmikan Ketahanan Pangan Digital Desa ( Tapal Desa) Leuit Juara di Desa Tersana dan Desa Babakansari Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon. Selasa (22/8/2023).

Ridwan Kamil mengendarai Vespa Klasik warna biru muda selama kurang lebih 10 menit diikuti sang artis kelahiran Pabedilan Kabupaten Cirebon, Carli Van Houten, beserta sejumlah rombongan Pejabat Forkopimda Kabupaten Cirebon.

Terlihat sorak sorai puluhan pelajar dan masyarakat setempat menyambut kedatangan pria yang akrab disapa kang Emil ini saat mengendarai sepeda motor Vespa.

Puluhan pelajar maupun masyarakat setempat yang telah lama menunggu disisi jalan dengan antusias menyambut dan menyapa kedatangan orang nomor satu di Jawa Barat tersebut.

Menurut Ridwan Kamil, Tapal Desa atau dikenal dengan ‘Leuit Juara’ merupakan komitmen Pemda Provinsi Jabar dalam menjaga ketahanan pangan di desa. Konsep bangunan LEUIT atau lumbung padi zaman dulu disinkronisasikan dengan kecanggihan teknologi digital.

“Rumah untuk ketahanan pangan LEUIT ini dibangun di zaman digital maka disebut Tapal Desa Leuit Juara. Maka di Jabar tidak boleh ada rakyat yang kelaparan. Karena di setiap dusun, di setiap desa kita membuat lumbung padi ini (Leuit Juara),” ucap Ridwan Kamil.

Kepada masyarakat Cirebon, Ridwan Kamil berpesan agar Leuit Juara ini dijaga sebaik mungkin. Hal itu agar ketersediaan pangan tetap terpenuhi bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Oleh karena itu, sebagai bagian dari masyarakat, kita perlu memanfaatkan dengan baik potensi – potensi sumber pangan lokal,dengan bantuan dukungan teknologi, dan infrastruktur yang baik ditambah kreativitas masyarakat, stabilitas ketahanan pangan dapat diwujudkan dengan lebih baik lagi,” tuturnya.

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengungkapkan, bangunan LEUIT merupakan budaya leluhur warga Jawa Barat untuk menyimpan beras agar tetap tersedia sambil menunggu panen padi di bulan-bulan selanjutnya.

Lanjut kang Emil, salah satu budaya di Jawa Barat dalam rangka menjaga ketahanan pangan adalah LEUIT. Selain untuk kepentingan pangan sehari-hari, leuit juga berfungsi untuk menyimpan padi yang merupakan cadangan hingga panen berikutnya.

“Saya berharap agar warisan budaya berupa _leuit_ ini tidak luntur dan tetap lestari, sehingga budaya leuit ini akan selalu ada untuk anak cucu kita. Saya juga berharap agar ketahanan pangan di Jawa Barat dapat selalu terjaga dan tetap juara,” pungkas Ridwan Kamil.

Sementara itu, Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengajak masyarakatnya untuk melestarikan budaya LEUIT yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.

“Inilah masyarakat kami yang budayanya tetap dilestarikan. Alhamdulillah hari ini kita bersilaturahmi dalam peresmian leuit juara tapal desa,” ujar Imron.

Imron menyebutkan Pemda Kabupaten Cirebon mendukung penuh keberhasilan pembangunan desa dengan menghadirkan Leuit Juara demi ketahanan pangan warganya.

“Saya ingin menyampaikan Pemkab Cirebon sangat mendukung keberhasilan pembangunan desa dengan menghadirkan leuit juara ketahanan pangan tapal desa,” tandasnya.

Tapal Juara diluncurkan pertama kali Agustus 2022, merupakan kombinasi antara kearifan lokal dan teknologi digital. Di desa yang menerapkan program ini, ada bangunan leuit dan dasbor digital berbasis data geospasial yang menyajikan informasi real time dari mulai kondisi desa hingga stok pangan di desa bersangkutan.

Dengan BIG DATA ini, pemegang kebijakan baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi dapat dengan mudah mengambil keputusan terkait pangan dan pengembangan desa. Tapal Desa selain melestarikan budaya leluhur, juga mempertahankan keberadaan sawah dan lahan pertanian sebagai sumber ketahanan pangan.(yan)