Dugaan Intimidasi Pekerja Hotel Lido (MNC Group), H T Cs Dituding Intervensi Pilkades Watesjaya

CIGOMBONG . JABAR.KABARDAERAH.COM — Jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, nampak makin menarik dicermati.

Belum reda heboh ditangkapnya Kepala Desa Watesjaya Rudi Irawan hingga kini statusnya masih menjadi sebagai tahanan kota, karena terseret kasus pencurian besi rel kereta api. kini nama Hary Tanoesoedibjo (HT) diduga mulai terseret dalam ajang kontestasi Pilkades Watesjaya.

Adalah Cecep Saepudin (46), warga Kampung Bojong Kiharib, Desa Watesjaya, kini diduga sedang merasa terancam dan terintimidasi oleh pihak Management perusahaan milik H T Cs. Cecep sejak beberapa hari lalu mengaku diancam dan diintimidasi akan dipecat dari jabatannya sebagai supervisor di Hotel Lido Lakes milik MNC Land.

Menurut penuturannya, Ia diancam dipecat atau dipindahtugaskan ke Jakarta, dengan alasan menjadi tim sukses salah seorang Calon Kepala Desa Watesjaya.

“Kronologisnya, saya sejak beberapa hari lalu dipanggil oleh manajemen dan Direktur Utama Hotel Lido Lake Ibu Junita Sari Ujung. Saya disuruh mundur jadi ketua tim sukses salah seorang Calon Kepala Desa atau dipindah ke Jakarta, atau kalau mau aman pindah menjadi tim sukses Calon Kepala Desa atas nama Rudi Irawan. Saya punya bukti rekamannya,” tuturnya, Minggu (5/2/2023).

Diduga mendapat ancaman dan intimidasi seperti itu, sambungnya, Cecep merasa tertekan bahkan merasa banyak kejanggalan. Sebab selama ini dirinya tidak pernah berbuat kesalahan terhadap perusahaan.

“Kalau menjadi tim sukses itu kan’, tidak diatur dalam aturan perusahaan dan tidak mengganggu pekerjaan saya. Kedua, saya tidak pernah mendapat surat peringatan I, II, atau III sesuai dengan prosedur. Ketiga, mengapa pihak perusahaan menyuruh saya pindah menjadi tim sukses Calon Kepala Desa yang lain. Ini aneh. Ada apa sebenarnya?,” Ungkapnya.

Ditanya lebih lanjut, Cecep menyebutkan bahwa perintah tersebut datangnya dari bos besar MNC Grup Hary Tanoe (HT). “Saya punya rekamannya. Ibu Junita mengatakan ke saya bahwa ia diperintahkan oleh pak Hary Tanoe,” sebutnya.

Ada kepentingan apa sekelas Hary Tanoe diduga ikut intervensi dalam Pilkades Watesjaya? “Saya juga jadi merasa aneh. Kalau Pilkada atau Pilpres mungkin masih masuk di akal. tapi ini hanya Pilkades,” tukas Cecep.

“Tapi sekarang saya sudah mengambil sikap tegas dan siap menerima segala risikonya. Saya tidak akan mundur dari tim sukses Calon Kepala Desa. Kalau pun harus pindah tugas ke Jakarta, hasilnya pasti sama saja,” imbuh Cecep.

Dari informasi yang diperoleh redaksi, proses jual beli dan pembebasan tanah oleh MNC Land untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido di kawasan Lido, Desa Watesjaya, diduga sarat akan masalah. Antara lain, terjadinya tumpang tindih kepemilikan tanah serta persoalan lahan garapan.

Benang merah kepentingan Hary Tanoe Cs dalam korelasinya dengan Pilkades Watesjaya makin benderang setelah informasi lain dari warga setempat menyebutkan bahwa Calon Kepala Desa petahana Rudi Irawan mendapat dukungan dari pihak MNC.

“Makanya aneh pak. Dua tahun lalu ada warga Watesjaya yang dipenjara 11 bulan akibat dituduh mencuri rel kereta api. Padahal dia sudah mengabdi di PT KAI delapan tahun serta itu pun terpaksa karena dua bulan ia tidak digaji oleh PT KAI dan barangnya belum dijual. Baru percobaan. Nah, berbeda dengan kasus yang menyeret Rudi. Ia dan rekan-rekannya mencuri rel kereta api cukup banyak tetapi tidak ditahan. Bahkan satpam PT KAI yang melaporkannya sekarang dimutasi. Ini aneh. Tidak akan terjadi kalau di belakangnya ada orang kuat yang bermain?,” papar UST, warga setempat.

Terpisah, Ketua LSM Jangkar Pajajaran, Sholeh Nurangga, menegaskan bahwa sebaiknya oligarki sekelas MNC tidak mencampuri pesta demokrasi rakyat di Desa Watesjaya.” Biarkan berjalan secara damai dan adil, tidak memihak kepada salah satu calon. Jangan mengorbankan warga untuk kepentingan perusahaan,” tandasnya.

Ia pun berharap kepada masyarakat Desa Watesjaya untuk cerdas memilih Calon Kepala Desanya. “Warga harus cerdas. Pilih Kepala Desa yang amanah, programnya bagus, jauh dengan korupsi, jauh dengan tindakan kriminal. Saya yakin, warga sudah paham calon mana yang terbaik,” katanya. (Rfs/rilis/LK)