Harga Beras Melambung Tinggi, Rakyat Kecil Menjerit

KAB. BEKASI . JABAR.KABARDAERAH.COM — Akhir-akhir ini seakan-akan kesibukan Pemerintah terfokus hanya pada Politik semata, hal ini dapat terlihat dari melonjaknya beberapa kebutuhan bahan Pokok seperti Minyak Goreng, Telur, dan Beras.

Beras yang merupakan bahan pokok terpenting Masyarakat dalam waktu 2 Minggu kebelakang harganya melonjak dengan sangat signifikan, dari beras Premium yang semula harganya antara Rp. 8500/Liter – Rp 9500/Liter saat ini Senin (19/02/24) naik menjadi Rp. 13.000/Liter – Rp. 15.000/Liter. Kenaikan yang hampir menginjak rata-rata 80 % tersebut membuat lapisan Masyarakat kecil seluruhnya teriak, Padahal sebelumnya Pemerintah dalam pemberitaan Kompas,id (30/12/23) yang lalu menyatakan persediaan Beras cukup hingga dapat menstabilkan harga serta pasokan ketengah Masyarakat hingga pertengahan tahun 2024 dalam menyambut tahun politik dan Bulan Puasa.

Namun yang dirasakan Masyarakat saat ini jauh panggang dari api. Pemerhati Sosial Kontrol dan kebijakan Pemerintah Yudiyantho P. Suteja yang juga Ketua Koordinator DPP DHN P-KPK Pepanri saat dimintai tanggapannya tentang Fenomena tersebut di kediamannya mengatakan,” Kenaikan kebutuhan pokok seperti beras ini merupakan sesuatu yang sangatlah Vital karena dapat mengancam stabilitas perekonomian Masyarakat bawah, Seharusnya pemerintah fokus dulu kearah penstabilan harga ditengah Masyarakat, apalagi diakhir-akhir masa transisi kepemimpinan negara ini, harusnya perlihatkan etos kerja yang Pro Wong Cilik, Bukan sibuk membangun ektabilitas Medsos saja,” Tegasnya. Minggu 18 Februari 2024.

” Belum lama Presiden datang ke Wilayah saya di Kabupaten Bekasi dengan membagikan sembako berupa beras kepada Masyarakat, tapi kenyataannya harga beras tambah naik dan Saya bisa pastikan pembagian beras tersebut tidak tepat sasaran, karena beberapa sample Informasi yang saya dapat dari Masyarakat pembagian beras itu sistemnya di kocok (Pemdes), jadi beras yang seharusnya untuk rakyat miskin yang dapat malah ada yang bekerja sebagai Manager di Perusahaan, ada yang memang kehidupan nya sangat mapan, sementara yang benar-benar membutuhkan tidak tersentuh bahkan ada indikasi atau patut diduga bahwa hanya kader-kader Pemerintahan Desa lah yang banyak mendapatkan bantuan tersebut,” ungkapnya.

” Jadi Saya rasa, Presiden tak perlu repot-repot datang dan membagikan sembako-sembako yang diduga juga tidak tepat sasaran, Karena rakyat hanya membutuhkan turunnya dan stabilnya harga bahan pokok. Karena bila Rakyat tidak dapat membeli bahan pokok maka akan timbullah masalah kerawanan sosial yang berimbas pada terganggunya keamanan sosial, karena ini urusannya Perut. Janganlah Perut rakyat dijadikan bahan politisasi guna untuk kepentingan tertentu,” lugasnya.

” Jadi Saya meminta kepada Pemerintah segera kembali Fokus di sisa jabatannya untuk berbuat demi Rakyat dengan menurunkan harga Sembako terutama Beras, jangan sibuk Kampanye saja, Kalau perut Rakyat sudah terganggu maka negara dipastikan kacau,” Pungkasnya.

(Kontributor Media Kabar Daerah Regional Jawa Barat)