Pemberian Ampao Dari Calon Peserta Pemilu Pada Masyarakat, Berkah Atau Musibah

GARUT . JABAR.KABARDAERAH.COM — Pesta Demokrasi Indonesia yang baru saja di gelar pada tanggal 14 Pebruari 2024 meninggalkan banyak cerita, dalam kancah pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, anggota Dewan perwakilan rakyat baik DPRD kabupaten, Kota, Provinsi maupun DPR RI. Benar-benar merupakan pesta Lima tahunan Rakyat, Dimana masyarakat bisa turut serta bergembira meramaikan Pemilu tersebut, betapa tidak ? karena dalam pemilu tersebut ada rizki yang pasti bakal diterima.

Disela-sela ramainya pencoblosan Pemilu, rekan kabardaerah.com mencoba mengkonfirmasi salah-seorang warga yang tengah menunggu panggilan masuk bilik suara, tepatnya di kelurahan Muarasanding Kabupaten Garut (14/02/24), demi kerahasiaan narasumber redaksi menyebutkan sebagai Mr. X.

Ketika beberapa pertanyaan yang di ajukan wartawan kepada Mr.x, Dengan gamblangnya Ia menjawab tanpa ada rasa keraguan, saat Mr. X datang ke TPS untuk mencoblos,” Ya jelas ! saya merasa senang sekali tanpa ada keraguan ,terlebih ada paksaan saya datang ke Tempat Pemungutan Suara ini untuk memilih para calon anggota Legislatif dan juga presiden dengan wakil nya,” jawabnya jelas kepada rekan media.

Saat Wartawan menanyakan tentang orang yang akan dipilih saat pencoblosan,” ya…iya, lah sudah mantap siapa yang akan saya pilih,” tegasnya.

Saat Wartawan Kabar Daerah menanyakan terkait Apa harapannya terhadap orang yang akan pilih, Beliau mengatakan,” Saya tidak punya harapan apa-apa, mau menang syukur, kalah pun tidak ada persoalan, yang jelas saya sudah memberikan hak suara saya terhadap mereka  para Calon legislatif maupun  Calon Presiden, karena suara saya telah mereka ganti atau beli dengan uang,” Akunya datar.

Mr.x mengatakan pula bahwa dalam setiap kali pemilu  diselenggarakan dirinya paling tidak mengantongi uang sebesar Rp.400 rb Rupiah, sementara dalam keluarganya ada lima orang hak pilih, jadi paling tidak mereka dapat mengantongi uang sebesar Rp. 2 Juta rupiah.

Lebih lanjut Mr.x mengatakan,” Siapapun orangnya kalau ada kemauan haruslah sudah berhitung mengenai biayanya tidak terkecuali, apakah itu mencalonkan siri sebagai Kepala Desa, Bupati, Gubernur, maupun anggota Dewan. Kalau tidak punya finansial jangan harap bisa menang dan mendapatkan suara yang banyak,” Jelasnya

” Di paparkan juga didalam kontestasi politik atau Pemilu tahun 2024 ini,banyak sekali calo politik yang sengaja mengajak dan memberikan uang, tidak saja masyarakat biasa bahkan oknum ASN dan aparat juga ada,” ungkapnya.

Ditempat terpisah Yudiyantho Ketua Koordinator Pusat DHN P-KPK Pepanri saat ditanya terkait Fenomena diatas, Beliau hanya menjawab,” Menurut saya entah itu merupakan suatu berkah atau bentuk Musibah, karena yang kita pilih adalah para penentu kebijakan baik hukum, sosial, budaya, agama, dan hajat hidup Masyarakat banyak di Indonesia”. (Didit)