OPINI  

Lebih NKRI Mana, Masyarakat Indonesia dan Masyarakat Palestina ?

JABAR.KABARDAERAH.COM . OPINI – Jum’at (28/08/2020), 75 Tahun sudah Indonesia Merdeka. Dari hari ke hari kemajuan pembangunan di Negara Kita tercinta Republik Indonesia melaju dengan pesatnya. Pada 10 February 2020 Amerika Serikat melalui Presidennya Donald Trump menyebutkan bahwa Negara Indonesia sudah di keluarkan dari deretan negara berkembang dan memasukannya kedalam negara maju di daftar 154 negara yang mereka tayangkan dalam majalah Star.

Lalu, benarkah Indonesia, seperti juga Tiongkok, Afrika Selatan, hingga Brasil telah layak disebut Negara maju?.

Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), sebutan Negara maju disematkan untuk Negara yang menikmati standar hidup tinggi melalui teknologi dan tingkat ekonomi yang merata. Sebagai perbandingan, IMF memproyeksikan rata-rata PDB Negara maju pada 2020 mencapai US$ 53,45 triliun, dengan pendapatan per kapita US$ 49.670. Sedangkan PDB Negara berkembang sebesar US$ 37,06 triliun dengan pendapatan per kapita US$ 5.650.

Mirisnya, kemajuan Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini berbanding terbalik dengan rasa jiwa Nasionalisme dan kebangsaan pada Masyarakat Indonesia, Terutama para generasi Bangsa Indonesia, tapi tidak sedikit pula generasi yang mengaku sebagai masyarakat Idialis, dan Intelektual ternyata jauh panggang dari api.

Mereka lebih bangga berpakaian alat barat dari pada pakaian nasional sendiri, mereka lebih senang memakai istilah dan bahasa asing ketimbang Bahasa Indonesia, Para orang tua lebih bangga menyekolahkan anak anak mereka di sekolah Internasional bahkan sampai keluar negeri tanpa menyaring dulu norma-norma dan ahlaknya, yang berujung rusaknya pemikiran dan jiwa dari anak – anak tersebut.

Munculnya permainan Gagget, pergaulan bebas, Budaya korupsi, Kolusi yang berakar, perpecahan antar Suku, Budaya, Ras, dan Kelompok, menambah makin carut marutnya rasa nasionalisme di Negara Kesatuan Republik Indonesia kita ini.

Penulis melihat melaui jejaring Facebook (FB) Salah satu Reporter Media Online Palestina melakukan kegiatan sebuah penelitian eksperimen acak kepada warga Kota lama Gazza Palestina. Dimana Reporter tersebut melakukan penelitian dengan membawa uang 100 Dollar AS, korek api, dan secarik gambar bendera Merah Putih tujuannya adalah mengetahui sejauh mana cintanya Bangsa Palestina kepada Indonesia, dengan cara mau tidak mereka untuk membakar gambar Bendera merah putih dengan imbalan 100 Dollar AS.

Secara kompak mereka menolak membakar Bendera Merah Putih walau harus di bayar 1 juta Dollar sekalipun bahkan mereka lebih senang membakar uang Dollar tersebut ketimbang membakar Bendera Merah Putih yang mereka tau bahwa itu Bendera Bangsa Indonesaia.

Pemilihan secara acak tersebut menghasilkan sesuatu yang luar biasa, dimana awalnya sang Reporter menanyakan hal apa yang diketahui tentang Indonesia, secara sama para warga yang dipilih acak tersebut menjawab,

1. Bahwa Indonesia yang membangun Rumah Sakit terbesar dan terlengkap di kota Gazza.

2. Indonesia merupakan salah satu negara yang berjuang secara politik dan kemanusian demi terciptanya kemerdekaan rakyat Palestina.

3. Indonesia merupakan negara muslim terbesar ke – 4 di Dunia.

4. Indonesia merupakan Negara yang di cintai masyarakat Palestina.

Dan terakhir justru kecintaan mereka (red. Masyarakat Palestina) terhadap NKRI ternyata jauh lebih dari pada Masyarakat Indonesia itu sendiri.

Penulis disini bukan berarti menuduh, atau memberikan sesuatu yang HOAK, tapi ini sudah melalui penelitian dan kajian secara benar serta sesuai dengan kenyataan. Artikel ini dibuat guna membangkitkan rasa Nasionalisme, Cinta tanah air, dan menjunjung tinggi nilai UUD’ 45 serta Ideologi Pancasila yang mulai terkikis, apa lagi ada isu yang berkembang bahwa Pancasila akan dirubah menjadi Eka Sila dan Tri Sila.

Jadi kesimpulannya adalah, negara Asing seperti Palestina saja begitu cinta dengan NKRI, Kenapa Kita justru berkurang. Jadi atas tanggung jawab bersama, Kita harus tetap kembali kepada UUD 45 dan Ideologi Pancasila, untuk lebih mempertebal lagi rasa Nasionalme dan kebangsaan kepada seluruh lapisan masyarakat dari mulai Balita sampai orang tua. Jangan sia-sia kan perjuangan para Pahlawan kita. (red)