OPINI  

Program Ekonomi Kerakyatan Mengimbangi Agresifitas Kenaikan Inflasi Harga (part-2)

Cibitung, jabarkabardaerah.com -Dalam memperingati hari Kemerdekaan RI yang ke-73 ini, Saya melanjutkan Narasi tentang Program Ekonomi Kerakyatan Mengimbangi Agresifitas Kenaikan Inflasi Harga bagian 2.

Metode ekonomi Kerakyatan ini merupakan bentuk dari pemberontakan Ilmu yang didasari dari keadaan sulitnya ekonomi, kesenjangan sosial yang tinggi, dan ketidak perdulian pemerintah tentang terpuruknya ekonomi. Ini dapat dilihat dengan Dollar yang sudah mencapai angka Rp 14.685, dan anehnya pidato presiden didepan para anggota legeslatif yang mengatakan ekonomi naik jadi 5,17% jauh dari tahun 2014 dari angka hanya 5,12% dan tingkat Inflasi yang hanya 3,18 % dari tahun 2014 yang 8,36 % Saya berpikir darimana membacanya. Ini pertanyaan besar yang mungkin hanya bisa dijawab dengan bahasa data yang tidak sesuai dengan keluhan masyarakat dibawah, dengan harga Gas yang naik, sembako naik, Listrik naik, BBM naik, dan hutang luar negeri yang menggunung.

Kita tahu juga saat ini di Turki mata uang mereka di Dunia jatuh karena mereka membuang Dollar. Tapi mereka tidak khawatir karena mereka akan menggunakan sistem Ekonomi kerakyatan. Hal inilah yang harus Kita lakukan di Negara Republik Indonesia. Kita tak butuh Asing untuk membangun negeri ini, Kita tak butuh Aseng untuk mengatur perekonomian ini. Yang Kita butuhkan adalah kerjasama antar anak Bangsa yang tak membedakan suku, Ras, Warna kulit dan Agama.

Saat ini ekonomi Indonesia masih menganut sistem kolonial Kapitalis dimana yang kaya tambah kaya dan melahirkan para penjilat serta penghianat Bangsa sendiri. Jadi ke-73 tahun ini, Apakah sudah merdeka?. (Bersambung)

Penulis ; Yudiyanto P Suteja (Pemred KD Jabar)

Tinggalkan Balasan