Proyek Irigasi Program P3-TGAI di Desa Cileungsi, Diduga Tidak Sesuai RAB

JABAR.KABARDAERAH.COM . BOGOR,- Pekerjaan saluran irigasi di Desa Cileungsi yang merupakan program P3-TGAI dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diduga tidak sesuai RAB. Pasalnya, dari tinggi badan pasangan batu dan kedalaman pondasi sebagaimana yang disampaikan pihak pelaksana P3A Putra Pangrango Ciherang dan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Saat dikonfirmasi via WhatShap, Entis selaku Ketua P3A Putra Pangrango Ciherang mengatakan, tinggi badan pasangan batu 50cm dan kedalaman pondasi 40cm. Untuk panjangnya sendiri Entis tidak mengetahui. Dirinya hanya tahu jumlah kubikasi, sebagaimana yang disampaikan dari Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM).

“ Untuk tinggi batu pasangan badan 50cm dan dalam pondasi 40cm pak,” terang Entis kepada team media via WhatShap, Selasa (20/4).

“ Untuk lebih jelasnya Bapak bisa tanya langsung ke pendamping,” sambungnya.

Dari pembuktian team media dilokasi terkait tinggi batu badan pasangan dan dalam pondasi, di dapati tinggi keseluruhannya hanya 70cm. Artinya ada 20cm yang hilang/ atau tidak terpasang. Patut diduga, kurang nya volume tinggi badan pasangan dan pondasi ada unsur kesengajaan oleh pihak pelaksana guna mengurangi pemakaian bahan demi mencari keuntungan pribadi.

Selain itu, dalam pekerjaan pemasangan batu juga pihak pelaksana tidak merujuk kepada spesifikasi teknis pekerjaan peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi yang dikeluarkan Dinas PU. Di mana saat pemasangan batu masih terdapat genangan air. Dalam spesifikasi teknis pekerjaan peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi yang dikeluarkan Dinas PU dijelaskan bahwa, sebelum memulai pekerjaan peletakan pasangan batu kali, air/air hujan ataupun air tanah yang berada dalam galian harus di pompa dan dikeluarkan.

Sementara itu, Taufik Hadi Gunawan (Gugun) selaku Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) saat dikonfirmasi terkait total panjang badan pasangan dan lebar serta kedalaman pondasi menjelaskan, untuk tinggi badan 50cm, lebar 30cm dan panjang 300 meter.

Ia menjelaskan, ukuran irigasi ada yang tinggi 50cm dan ada 3 meter karena di Cileungsi beda-beda ukurannya. Saat ditanyakan kedalaman dan lebar pondasi badan pasangan yang 3 meter, Gugun mengatakan, “Pondasi nya sama aja, kalau yang longsor itu di anggap pondasi, badannya dari dasar air ke atas, jadi hitungan badan tetap 50 cm. Itu yang 3 meter pondasi sama badan, panjang badan pasangan 4 apa 3 gitu, kenapa gitu kang, ada masalah.?”

Di balasan chat berikutnya Gugun mengatakan, “Harusnya nanya sama ketua nya, bukan sama saya kang. Kalaupun nanti hasil pemeriksaan ada kekurangan, nanti pasti ada tindak lanjutnya dari pemeriksa. harus bagaimana dan seperti apa, kan begitu meureun “.

Untuk diketahui, proyek saluran irigasi program P3-TGAI ini menelan biaya 195 juta dan bersumber dari anggaran APBN Tahun 2021. Program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-PGAI) merupakan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi guna mendukung ketahanan pangan nasional dan mendukung aktivitas perekonomian serta, mendorong pemerataan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam prioritas pembangunan kelima Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional 2020-2025. Untuk itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat perlu menyelenggarakan program percepatan peningkatan tata guna air irigasi.

Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor 4 Tahun 2021. Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) adalah program rehabilitasi, peningkatan, atau pembangunan jaringan irigasi dengan berbasis peran serta masyarakat petani yang dilaksanakan sendiri oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air, Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air atau Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air secara swakelola.

(LKM)